GenPI.co - Tidak ada kata menyerah dalam kamus pengusaha sukses. Semua halangan dibabat.
Semua rintangan diterabas. Semuanya proses dijalani dengan ketekunan dan keuletan luar biasa.
BACA JUGA: Pengusaha Sukses: Tidur di Hutan, Modal Rp 300 Ribu, Kini Yes
Budhy Wiyoto, misalnya. Pemilik susu jahe Rayssa Kemang itu pernah melewati fase kelam dalam hidupnya.
Sebelum mengecap manisnya hasil berjualan susu jahe, Budhy pernah bekerja di beberapa bidang.
Awalnya dia bekerja sebagai penjaga toko di Tanah Abang, Jakarta. Dia menjalani pekerjaannya selama tujuh tahun.
Cobaan datang. Anak Budhy yang ada di kampungnya di Cilacap, Jawa Tengah, sakit hernia.
Budhy lantas memutuskan pulang kampung. Di sana dia mencoba berbisnis pisang.
Awalnya usaha yang digeluti Budhy berjalan mulus. Namun, cobaan kembali datang.
Dia pernah ditipu pemborong yang membeli pisangnya sebanyak 20 ton dengan nilai Rp 40 juta pada 2012.
Budhy terpuruk. Perekonomiannya hancur. Namun, semangatnya tetap menyala.
BACA JUGA: Puput Setyoko Pengusaha Sukses: Buta Warna, Frustrasi, Kini Jaya
Dia lantas bekerja sebagai kuli. Upahnya pada saat itu Rp 70 ribu per hari.
Budhy kemudian memutar otak. Dia bekerja sebagai kuli pada pagi hari, lalu berjualan susu jahe pada malam.
Dia hanya bermodal Rp 5 juta. Gerobak yang dibelinya untuk berjualan pun bekas.
Ketekunan Budhy membuahkan hasil. Usahanya makin maju. Pandemi virus corona (covid-19) justru membuat omzetnya meningkat.
Sebelum ada corona, Budhy mampu meraih omzet Rp 800 ribu-Rp 1,5 juta per hari.
Setelah ada corona, dia bisa mengantongi omzet sebesar Rp 1-1,8 juta per hari.
Dalam sebulan, Budhy bisa mendapatkan minimal Rp 24 juta. Budhy pun mengaku sangat senang apabila mendapat protes dari pembeli.
“Kalau ada kekurangan, saya bisa memperbaikinya,” kata Budhy sebagaimana dikutip dari akun YouTube Jemput Rezeki, Minggu (2/8).
Sandiaga Uno yang menjadi host Jemput Rezeki pun merasa kagum melihat kisah sukses Budhy.
BACA JUGA: Jasminta Si Pengusaha Sukses: Nekat, Terpuruk, Kini Omzetnya Wow
“Rezeki seseorang tidak akan pernah tertukar. Sebab, yang terpenting adalah kerja keras dengan penuh keikhlasan,” kata Sandiaga. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News