Naik 8 Persen, Pendapatan Layanan XL Axiata Capai Rp 18,3 Triliun

07 November 2020 15:50

GenPI.co - PT Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil melalui periode sembilan bulan pertama tahun 2020 dengan tetap mencatat pertumbuhan kinerja yang positif.

Meskipun harus menghadapi tantangan industri yang cukup berat, XL Axiata tetap mampu mencatat peningkatan pendapatan layanan (service revenue) sebesar Rp 18,3 triliun atau meningkat 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). 

BACA JUGAXL Axiata-Kementerian Agama RI Kerja Sama Bantu Pelajar Madrasah

Demikian pula, pendapatan dari layanan data juga terus tumbuh 12% YoY, dan sekaligus meningkatkan kontribusinya terhadap total pendapatan layanan (service revenue) perusahaan menjadi sebesar 92%.  

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, pandemi covid-19 berdampak pada daya beli masyarakat, dan itu juga sangat dirasakan oleh semua operator.

"Turunnya daya beli masyarakat ini ternyata tidak menurunkan intensitas kompetisi di industri," tuturnya.

Semua operator berlomba menawarkan berbagai produk. Selain disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat untuk tetap tetap produktif dan akses ke hiburan, juga disesuaikan dengan kemampuan beli masyarakat.

"Kita bisa lihat produk-produk dengan harga yang lebih terjangkau atau bonus yang lebih banyak," ucapnya.

Karena itu, pihaknya berupaya keras untuk bisa mempertahankan kinerja dengan mendorong penjualan dan di saat yang sama melakukan efisiensi di hampir semua lini bisnis.

"Hasilnya, kami masih mampu meraih pertumbuhan di periode sembilan bulan tahun ini," imbuhnya.

Sepanjang sembilan bulan 2020 ini, XL Axiata juga berhasil meraih EBITDA sebesar Rp 9,9 triliun, meningkat 34% YoY.

Laba bersih setelah pajak pada sembilan bulan  ini tercatat Rp 2,1 triliun.

Secara kuartal, pada periode kuartal ketiga 2020 ini, EBITDA juga berhasil tumbuh 3% lebih tinggi dari kuartal sebelumnya (QoQ), dan laba bersih setelah pajak mencapai sebesar Rp 331 miliar.

Beban usaha di sembilan bulan tahun 2020 menurun 14% YoY.

Penurunan ini bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya beban biaya infrastruktur yang lebih rendah (28% YoY) sebagai dampak dari adopsi IFRS 16.

Faktor selanjutnya adalah biaya interkoneksi dan biaya langsung lainnya juga turun 24% YoY, terutama karena interkoneksi yang lebih rendah sebagai dampak dari penurunan trafik penggunaan layanan voice.

Terakhir, juga karena faktor biaya pemasaran yang turun 6%YoY setelah lebih banyak penggunaan saluran digital.

Trafik data sepanjang sembilan bulan pertama 2020 meningkat 47% YoY dari 2.386 Petabyte menjadi 3.496 Petabyte.

Sementara itu jika dihitung per kuartal, pada kuartal ketiga 2020 ini, trafik data meningkat 4% QoQ. 

Peningkatan trafik tidak terlepas dari bertambahnya jumlah total pelanggan, yaitu menjadi 56,9 juta, meningkat dari kuartal sebelumnya sebanyak 55,7 juta.

Tingkat penetrasi smartphone pelanggan meningkat tipis dari 87% di kuartal sebelumnya menjadi 88%.

BACA JUGADukung Indonesia Maju, XL Axiata Hadirkan Jaringan Data Andal

Di sisi lain, rerata pendapatan per pelanggan atau ARPU campuran meningkat dari sebelumnya Rp 34.000 menjadi Rp. 36.000 di periode yang sama tahun ini. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co