Divonis Sulit Hamil, Intan Sukses Terjun ke Dunia Bisnis Organik

30 November 2020 09:45

GenPI.co - Memiliki anak merupakan impian setiap perempuan yang sudah menikah. Namun, impian tersebut hampir mustahil terwujud bagi Intan Dian Heryani.

Intan sapaan akrabnya, menderita gastroesophageal reflux disease (GERD) yang membuat tubuhnya sulit menyerap nutrisi makanan.

Penyakitnya kemudian menjalar ke gangguan hormonal dan polycystic ovarian syndrome (PCOS).

BACA JUGAPenghasilan Bikin Melongo! Dari Marcom Ivan Buka Tukang Marketing

“Saya divonis sulit hamil, karena telur di rahim kecil-kecil,” katanya kepada GenPI.co pada Kamis (26/11)/2020.

Intan menolak pemberian hormon tertentu agar dia bisa hamil. Dia lebih memilih mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Dari situ, dia berkenalan dengan petani-petani organik di lereng Gunung Merbabu, di Semarang, Boyolali, Magelang, Jawa Tengah.

Kisah ini mengawali perjalanan Intan dalam berbisnis sayur organik miliknya yang bernama “Ibu Organik” pada 2017.

Intan tidak menjadi petani, dia hanya meneruskan mata rantai sayur organik yang sering terputus sebelum sampai ke tangan pelanggan.

Alasan tersebut, menurutnya, yang membuat sayur organik memiliki harga yang cukup mahal.

Intan mengaku tidak terlalu banyak menggelontorkan modal awal bisnisnya. Sebab, di masa tersebut bisnisnya dia jalani dengan sistem pre-order.

Masa-masa awal bisnis selalu berat. Intan mengaku memiliki dua permasalahan besar.

BACA JUGAPrinovanto, Mahasiswa yang Sukses Jalani Bisnis dari Hati

Pertama, dari segi pelanggan masih banyak yang belum teredukasi pentingnya makanan organik.

Kedua, dari petani, yang masih “abu-abu” tentang pengertian organik.

“Jadi, masih ada pemahaman yang keliru (di petani). Semisal organik itu boleh pakai bahan kimia, tapi sedikit. Nah, yang seperti ini, kan, sebenarnya bukan organik lagi,”  kata Intan.

Dia pun akhirnya menggandeng lembaga sertifikasi, agar petani lebih paham sekaligus bisa menjaga mutu sayurannya. Di sisi lain, promosi dan edukasi makanan sehat terus bergerilya di media sosial.

Pelan-pelan menjadi bukit. Bisnisnya mulai menemui pasar yang jelas. Intan pun bisa membuat toko fisik di daerah Klipang, Tembalang, Semarang.

Meski, dia mengakui pendapatan terbesarnya masih dari pasar online. 

Tren hidup sehat yang makin banyak peminatnya setiap tahun, membuat bisnisnya terbantu menjangkau ceruk pasar.

Puncaknya ialah saat pandemi merebak. Karena gaya hidup sehat benar-benar jadi fokus semua orang.

Dia mengaku sempat kewalahan dalam memenuhi permintaan pelanggan. Omzetnya saat itu mencapai Rp 30 juta-Rp 40 juta.

Sirkulasi bisnis yang makin baik membuat Ibu Organik memperluas bahan dagangannya.

Selain menjual aneka sayuran organik, Intan juga mulai menyediakan beberapa produk turunannya, seperti salad shake, rempah-rempah, minyak SW, cokelat bubuk.

“Sayur organik sudah dikirim ke berbagai daerah, seperti Jakarta dan Surabaya. Kalau, produk kering lebih luas lagi, bahkan sampai NTB,” katanya.

Intan tidak hanya sukses di bisnis, dia kini juga seorang ibu dengan dua anak. Tiga tahun lalu dia melahirkan bayi perempuan. Dua tahun berselang anak keduanya juga lahir.

Dia merangkum kisahnya dalam tagline Ibu Organik “Perjalanan Hidup Sehat”.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co