GenPI.co - Kemudahan berbisnis di era digital membuat siapa saja bisa membuka usaha baru lewat berbagai platform daring yang tersedia saat ini.
Oleh karena itu, strategi komunikasi dalam berbisnis di era digital sangat penting untuk dilakukan agar tidak kalah saing dengan para pengusaha lain.
BACA JUGA: Niat Bantu Suami Cari Nafkah, Resti Kini Jadi Pengusaha Brownies
“Sekarang ada namanya tim marketing yang jualan. Di dalam marketing ini ada yang namanya branding. Jadi, semua orang bisa saja jual kopi, tapi membangun brand kopi yang unik itu susah,” kata praktisi media sosial, Wicaksono.
Hal ini dia sampaikan dalam Siberkreasi Netizen Fair 2020 Virtual Event yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jumat (11/12/2020).
Menurut mantan jurnalis yang kerap disapa Ndoro Kakung ini, penting untuk memberi nilai ke pengikut di media sosial agar mereka tidak kesal melihat unggahan bisnis kita.
“Kasih kepercayaan, lalu beri nilai. Orang tiba-tiba jualan di pinggir jalan saja belum tentu akan dibeli barangnya, apalagi di Instagram.
Jadi, bikin orang percaya kalau foto makanan yang diunggah itu benar-benar enak,” ujar dia.
Wicaksono memaparkan bahwa kepercayaan calon pembeli dibangun lewat cerita tentang diri kita.
“Kita bercerita kita ini siapa dan jualan apa. Setiap manusia suka mendengarkan cerita, karena hidup kita ini dikelilingi oleh narasi-narasi,” jelas dia.
Cerita yang paling menarik, nantinya akan lebih mudah dipercaya oleh banyak orang.
Selain itu, hanya menciptakan sesuatu tanpa membuat strategi tidak akan membuat bisnis bertahan lama.
BACA JUGA: KoinWorks Beri Solusi Pendanaan kepada Pelaku Usaha
“Banyak orang yang bisa bikin bisnis lewat bantuan teknologi digital, tapi mereka melupakan manajemennya,” ujar Wicaksono. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News