GenPI.co - Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia telah berhasil memicu transformasi digital di UMKM secara besar-besaran.
Terhitung sejak bulan Mei sampai November 2020, 2,9 juta UMKM telah bertransformasi menjadi digital.
BACA JUGA: Ini Cara Danone & Google Perkuat Bisnis Digital UMKM Perempuan!
Hal itu dikemukakan Asisten Deputi Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM RI, Destry Anna Sari dalam Webinar “Perempuan Pelaku UMKM: Berkembang dengan Memanfaatkan Teknologi Digital”, Jumat, (18/12).
Dikatakan Destry, pandemi Covid-19 mungkin telah membatasi sektor ekonomi untuk berkembang,.
Namun di saat yang sama, kondisi itu juga memicu pelaku UMKM untuk keluar dari permasalahannya.
“Karena kita seolah dipaksa dengan keterbatasan, seperti adanya PSBB yang membuat orang tinggal di rumah. Namun, itu justru memunculkan kesadaran bahwa untuk bisa bertahan harus bertransformasi ke digital,” ujar Destry.
Destry menyebut bergeraknya 2,9 juta UMKM ke digital berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pasalnya, sektor UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional.
Diketahui, UMKM sendiri rutin memberi kontribusi di PDB nasional sebesar 60 persen. Selain itu, sektor ini juga menyerap 97 persen tenaga kerja.
“Jika sektor ini tidak bergerak, ekonomi juga pasti tidak bergerak,” kata Destry.
Bagi Destri, fakta bahwa UMKM bisa bergerak ke digital juga bisa menjadi tanda bahwa produk-produk UMKM masih diminati oleh masyarakat.
BACA JUGA: IHSG Turun Lagi, Kenapa Sih?
Saat ini tantangan selanjutnya ialah membuat produk atau jasa dengan standarisasi nasional atau internasional.
Hal itu penting untuk dilakukan agar UMKM yang sudah go digital ini tidak kalah saing dengan produk impor yang datang ke Indonesia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News