Arya Sinaga Sukses Usaha Kulit dari Nol, Tanpa Modal-Pengetahuan

29 Desember 2020 08:50

GenPI.co - Berawal dari hobi berkarya dan membuat sesuatu, Arya Martin Sinaga menjadi seorang perajin kulit yang diberi nama Hoslygoods. 

Pemberian namanya sendiri sangat simpel, yaitu berasal dari nama ayahnya.

BACA JUGASempat Bangkrut & Jualan Keliling, Mirza Kini Juragan Ikan Cupang

“Resmi jadi usaha sih April 2016, akan tetapi hobi sejak 2015. Sebelumnya pada 2014 saya pernah bergelut di usaha sepatu kulit yang menggunakan vendor dan bangkrut,” ujarnya kepada GenPI.co Senin (28/12/2020).

Arya mengaku nekat dalam membangun usaha tersebut. Sebab, ia merasa ingin bekerja sesuai passion, dan bukan bekerja di kantor. 

Meskipun mengembangkan usaha ini sulit, namun ia melakukannya dengan suka hati. 

BACA JUGAKeluar Masuk Hutan, Akhirnya Pria 19 Tahun Ini Sukses Berbisnis

Ia bahkan mengaku pernah tinggal di Yogyakarta dengan sisa uang Rp 600 ribu saja, dan tidak tahu harus bertahan sampai kapan. 

“Saya mulai semuanya dari nol, secara modal dan juga pengetahuan. Tahun 2016 itu saya dan pacar modal nekat dan semangat. Pacar saya sebelumnya kerja, akan tetapi akirnya resign demi mau buka usaha ini,” ujarnya.

Ia juga mengaku bahwa pacarnya ikut berjuang dalam membangun usaha tersebut. 

Dengan bermodalkan Rp 20 juta, menyewa rumah kontrakan di Yogyakarta dan membeli perlengkapan seperti mesin jahit dan bahan untuk usaha.

“Waktu mau jalan usaha mungkin uang tinggal beberapa juta saja. Kami berdua terhambat karena kami minim pengalaman, pengetahuan, ada beberapa investasi yang salah juga. Seperti mesin yang tidak sesuai. Metrial yang kemahalan, pokoknya macam-macam,” paparnya.

Arya juga bercerita, bahwa usahanya terus berjalan sampai Desember 2016. 

Akan tetapi, mereka berdua diminta untuk pulang ke Medan oleh kedua orang tua mereka. Sebab, kala itu sedang libur Natal.

“Habis libur natal itu, pas mau balik lagii ke Yogya lagi kami enggak dikasih. Akhirnya kami memulai lagi dari nol pada Februari 2017,” bebernya.

Foto: SC IG @hoslygoods 

Menurut Arya, kolaborasi itu harus dilakukan untuk memperluas pasar dan memperluas ilmu. Ia mengaku bahwa kini ada 3 brand yang bergabung dengan Hoslygoods. 

Hoslygoods sendiri bergerak dalam bidang produk kulit handmade, seperti dompet, sabuk, clutch strap jam dan lain-lain. 

Ada juga produk produk untuk journaling seperti leather journal dan insert-nya. Terakhir, Ada 3mproject, project kolaborasi 3 crafter yang fokus membuat tools untuk kebutuhan kerajinan kulit seperti skiving knife, awl, beveler dan lain-lain.

Foto: SC IG @hoslygoods 

“Kami melayani pengiriman ke dalam negeri, hampir ke semua pulau besar seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Papua. Kami juga pernah kirim ke luar negeri, Singapura, Jerman, dan Jepang,” kaya Arya.

Ia pun berpesan kepada orang yang memiliki usaha yang sama. 

“Semangat, harus rajin sharing sama pelaku kreatif lain. Enggak hanya kepada sesama kerajinan kulit saja,” ujar Arya.

Selain itu, tambahnya, agar memperdalam pengetahuan tentang digital marketing dan pendukungnya, karena ketika sudah memutuskan untuk membangun sebuah usaha.

“Ini bukan lagi sekedar how to produce tapi juga how to sell,” pungkasnya. (*)

Foto: SC IG @hoslygoods 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co