GenPI.co - Bermula dari hobi bercocok tanam dan berkebun, Sari Wardi memberanikan diri untuk fokus berbisnis tanaman.
“Hobi berkebun di rumah mulai serius sejak 10 tahun lalu, kami mengumpulkan sansevieria,” paparnya kepada GenPI.co, Senin (11/1/2021).
BACA JUGA: Gadis Cantik Ini Sukses Kenalkan Teh Organiknya ke Luar Negeri
Bersama sang kakak, Sari mulai merapikan kebun di teras rumah masing-masing dan memberikan edukasi tentang sansevieria atau tanaman lidah mertua melalui media sosial.
“Akhirnya mulai satu persatu teman dan saudara kami minta tolong untuk mencarikan tanaman, dan merapikan teras mereka,” imbuhnya.
Seiring berjalannya waktu, Sari pun mulai mengembangkan pengetahuan dan belajar mengenai tanaman.
“Saya juga melihat tren tanaman di luar negeri melalui media sosial, dan ikut pameran,” ujarnya.
Sari menggunakan Instagram, Facebook, WhatsApp, dan pameran offline untuk mengenalkan produknya, yakni Kebun Kinasih.
BACA JUGA: Kisah Fatima, Mahasiswi yang Sukses Rintis Kafe di Tengah Pandemi
Selain itu, dia juga meningkatkan pengetahuan dan networking, agar ekosistem juga terbentuk.
“Karena tujuan bisnis kami tidak melulu margin, tetapi edukasi pasar agar mereka kenal dan sayang dengan tanaman,” jelasnya.
Selama menjalani usaha di bidang tanaman ini, Sari juga pernah mengalami jatuh bangun.
“Saya pernah membeli bonggol dari daerah hutan di Kalimantan, sampai di Jakarta bonggolnya busuk,” ungkap Sari.
Tidak hanya itu, konsep tanaman yang diusulkan tidak jadi terpakai dan pameran sepi karena pandemi.
Namun, Sari tidak putus asa. Dia selalu menggali ide baru untuk melupakan kesedihan.
“Saya juga membuat strategi baru dengan belajar dari kondisi sebelumnya dan hunting tanaman baru dari komunitas petani dan plant lover di media sosial,” tutupnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News