Eksotisme Batik Sudagaran Surakarta

20 Maret 2019 21:13

GenPI.co - Sebagai salah satu Wastra Nusantara, kehadiran batik memang memiliki daya pikat. Nilai historis di dalam setiap motif mampu memancarkan rona keagungan bagi setiap pemakainya. Saat ini beragam motif muncul, baik klasik maupun kontemporer.

Motif klasik pada umumnya berasal dari Kraton di Jawa yang disebut Vorstenlanden atau kerajaan. Motif tersebut di antaranya adalah parang, kawung, truntum, atau soblok. Keempat motif itu dinamakan motif larangan, yaitu motif yang tak diperkenankan dipakai oleh rakyat jelata.

“Para sudagar (saudagar) pemilik usaha batik kemudian menciptakan kembali motif-motif untuk melayani kebutuhan masyarakat, tanpa menyalahi aturan tentang motif larangan. Akhirnya terciptalah motif batik sudagaran,” ucap Hartono Sumarsono, penggiat dan penulis buku ‘Batik Sudagaran Surakarta’ saat mengisi acara di Jakarta Convention Center, Rabu (20/3).

Baca juga: Kembangkan Bakat, Anak Kepri Produksi Kain Batik

Menurut pemilik label Batik Kencana Ungu itu, motif sudagaran sepintas ada yang mirip dengan motif larangan namun terdapat modifikasi yang lebih masa kini, seperti penambahan corak yang khas dan warna. 

“Motif yang diproduksi oleh batik sudagaran mencakup 16 motif baru, di antaranya motif buketan dari Solo dengan latar sidomukti, batik pagi sore terinspirasi dari pesisir yang khas seperti motif kupu kupu, udang nan naga,” tambah Hartono.

Ia menjelaskan, ragam motif batik sudagaran sebarnya masih bisa dikembangkan sesuai kreativitas dan penciptaan dari para pembatik yang bekerja pada sudagar-sudagar. Namun ciri khas batik sudagaran tetap dimunculkan. Misalnya penggunaan warna sogan atau krem dan penerapan motif klasik lainnya.

Untuk memenuhi permintaan pasar, para saudagar selalu berusaha menaikan mutu batik yang mereka produksi, sehingga banyak batik sudagaran yang memiliki bahan sangat halus dengan motif lebih kekinian. 

“Generasi milenial pun saat ini sudah mencintai batik. Oleh karenanya kita dan produsen lain di Surakarta juga sudah menyesuaikan dengan selera pasar yang didominasi milenial ini,” terangnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co