GenPI.co - Kemunculan kripto di Indonesia cukup menjanjikan. Pasarnya berkembang, bahkan menjadi tren investasi yang sangat menggiurkan.
Direktur Center of Economics and Law Studies, Bhima Yudhistira menguak maraknya tren kripto di Indonesia.
"Kalau di Indonesia, boomingnya terasa dua tahun terakhir," ujar Bhima kepada GenPI.co, Rabu (6/10).
Menurutnya, aset digital itu mulai terendus di Indonesia justru selama masa pandemi covid-19.
Investasi kripto itu sendiri di tengah pandemi covid-19 dipilih karena melihat peluang investasi di sektor lain begitu lesu.
Kripto dipilih karena terbukti sebagai aset safe haven dan lebih likuid.
Bhima pun menguak sedikit sejarah kemunculan kripto di dunia.
"Sebenarnya, kripto sendiri mulai marak diperdagangkan sekitar 2013," tuturnya.
Pakar ekonomi muda itu menyebut sejak mulainya kemunculan bitcoin di Amerika Serikat, aset-aset cripro curancy dan yang lainnya mulai ada.
Dirinya menyinggung banyak masyarakat Indonesia yang tergiur lantaran kenaikannya signifikan.
"Memang kenaikan aset kripto dua tahun terakhir ini mulai dari level 3.000 sampai 4000 US Dollar per kepingnya," tuturnya.
Hal tersebut yang memungkinkan tren kripto sebagai investasi cukup berkembang luas, hingga ke tanah air.
"Jadi, banyak masyarakat baik investor yang sudah berpengalaman maupun pemula atau ritel yang mencari aset cukup menggiurkan itu," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News