GenPI.co - Chief Technology Officer (CTO) Kala Coin Helmi Andito memberikan penjelasan soal pertumbuhan kripto di Indonesia yang sangat pesat.
Ia mengatakan bahwa pertumbuhan tajam ini mulai terjadi saat pandemi Covid-19 melanda.
Saat orang lebih banyak beraktivitas di rumah, mereka justru mulai mengulik kripto.
"Pertumbunhannya di Indonesia cukup pesat, tetapi belum besar jika dibanding angka total," kata Helmi kepada GenPI.co, Jumat (12/11).
Maksud Helmi, jumlah pengguna dibanding rasio jumlah penduduk ini masih kecil.
Meskipun demikian, perputaran kripto yang terjadi di Indonesia nilainya sangat fantastis.
"Transaksi perhari bisa dua triliun. Ini untuk Indonesia sendiri, ya," katanya.
Dengan perbandingan rasio jumlah penduduk dan pengguna yang masih tinggi, nilai transaksi kripto diprediksi akan terus naik.
Apalagi ketika nanti bursa kripto lahir, tentunya jumlah pengguna akan menjadi lebih banyak.
Helmi mengatakan, saat ini para developer masih tetap menginginkan kripto sebagai komiditi atau asset.
Sebab, sebagai mata uang, Rupiah memang sudah tak bisa ditawar.
"Masih kompak ini sebagai aset," katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News