2022, Dogecoin dan Shiba Inu Diprediksi Terpuruk

21 Desember 2021 10:55

GenPI.co - Sepanjang 2021, koin kripto Dode dan Shiba Inu penuh keberuntungan bagi investor. Pasalnya, kedua matau uang digital itu meroket 185 persen menjadi USD 2,2 triliun.

Melansir The Motley Fool, untuk tahun 2022 diprediksi Dogecoin dan Shiba tampak berisiko dan harus dihindari. Berikut penjelasannya.

1. Dogecoin

BACA JUGA:  Ramalan Anak Indigo Mengerikan, Mohon Doanya Saja

Dogecoin adalah salah satu kripto yang berkinerja terbaik tahun ini. Sebab mengalami kenaikan hingga 3.000 persen.

Predikat tersebut masih tersemat kepada Dogecoin, meskipun jatuh secara dramatis dari level tertinggi sepanjang masa USD 0,74 yang dicapai pada bulan Maret. saat ini, harga Dogecoin bernilai USD 0,16 per koin.

BACA JUGA:  Panglima TNI Andika Perkasa Marah, Prajurit Kabur dari Tugas

Pada tahun 2022, Dogecoin tampaknya akan terseok-seok karena fundamentalnya yang lemah dan kepemilikan yang terkonsentrasi.

Saat ini ada hampir 133 miliar unit Dogecoin yang beredar, dan jumlah tersebut diprogram untuk berkembang sebesar 5 miliar per tahun, sehingga memberikan tekanan ke bawah pada harganya dalam jangka panjang.

BACA JUGA:  Harga Kripto Babak Belur, Tenang Masih Bisa Cuan Kok

Menurut coinmarketcap.com, 10 pemegang mengontrol 43 persen dari semua koin yang beredar, memberi mereka pengaruh besar atas harga aset.

Seburuk apapun kehancuran Dogecoin saat ini, situasinya bisa menjadi jauh lebih buruk jika pemegangnya melepas kripto ini.

2. Shiba Inu

Shiba Inu mencatatkan kenaikan tinggi pada tahun 2021 sebelum jatuh di penghujung tahun.

Koin kripto berlogo anjing itu turun 62 persen dari level tertinggi sepanjang masa di USD 0,00008616 yang dicapai pada akhir Oktober.

Shiba Inu rentan terhadap penurunan lanjutan karena utilitasnya yang rendah dan komunitas investor spekulatif.

Ketika Elon Musk men-tweet tentang jenis anak anjing Shiba Inu yang baru diadopsi pada bulan Oktober, harga koin tersebut ikut terkerek naik.

Volatilitasnya yang ekstrem menjadikannya penyimpan nilai yang buruk dan media pertukaran yang berisiko, sehingga sebagian besar investor Shiba Inu cenderung memiliki perspektif jangka pendek.

Menurut data dari coinbase.com, waktu penahanan khas Shiba Inu adalah 40 hari. Aset tersebut juga menderita kepemilikan terkonsentrasi, dengan 10 akun mengendalikan 64 persen pasokan yang ada.

Hal ini memberikan kemampuan para pemegang besar Shiba Inu untuk menjatuhkan harga dengan menjual kepemilikan mereka. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co