GenPI.co - Para investor mata uang kripto yang menggunakan platform BitMart kehilangan uang sebesar USD 200 juta atau setara Rp 2,8 triliun (USD= Rp 14.300).
The Verge, Senin (10/1), mengabarkan mereka mengalami nasib apes setelah asetnya dibobol hacker pada 4 Desember 2021.
Para hacker menggunakan kunci privasi untuk membobol berbagai token di BitMart.
Mereka akhirnya mendapatkan akses untuk membobol dompet kripto. BitMart pun tidak tinggal diam.
Manajemen BitMart berjanji mengganti uang para investor kripto yang dibobol para hacker.
Namun, berdasarkan laporan CNBC, hingga ini ada investor yang belum mendapatkan haknya.
Salah satu investor kripto yang menjadi korban pembobolan ialah pengungsi asal Iran.
Dia kehilangan uang sebesar USD 53 ribu yang ada di BitMart. Pengungsi itu menyimpan SafeMoon.
Ironisnya, dana sebesar USD 40 ribu milik pengungsi Iran itu adalah uang hasil pinjaman.
SafeMoon sendiri paling terpukul akibat peretasan yang terjadi pada BitMart. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News