GenPI.co - Pasar aset kripto kembali mengalami gejolak setelah sempat menguat tipis pada sesi sebelumnya.
Pelaku pasar tampak melakukan akumulasi jual sehingga mayoritas kripto kembali berguguran.
Penurunan tersebut seiring selera risiko investor yang terus menurun.
Investor menghindari berbagai aset berisiko dan mengalihkannya ke aset yang minim volatilitas.
Tekanan tersebut juga disinyalir karena penantian pasar jelang pertemuan Federal Reserve (The Fed) pada pekan depan.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) itu diperkirakan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 50 basis poin untuk menghadapi inflasi.
Data Coinmarketcap, Jumat (29/4) pukul 22:15 menunjukkan, kapitalisasi pasar (market cap) aset kripto global merosot 1,05 persen menjadi USD 1,78 triliun.
Penurunan itu setara dengan nilai USD 18,69 miliar. Hal ini menandakan akumulasi jual para investor terjadi cukup deras.
Akumulasi jual juga dibuktikan dengan meningkatnya volume perdagangan aset kripto global.
Dalam 24 jam terakhir, volume perdagangan aset kripto global naik 20,31 persen menjadi USD 103,56 miliar.
Sementara it, dominasi Bitcoin (BTC) tetap mencatatkan kenaikan sebanyak 0,15 persen menjadi 41,67 persen.
Dari sisi harga, Bitcoin sebagai koin dengan market cap terbesar melorot 0,57 persen menjadi USD 38.941.
Selanjutnya, aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua, Ethereum (ETH) anjlok 0,63 persen menjadi USD 2.855.
Binance Coin (BNB) juga turun hingga 0,61 persen menjadi USD 398.
Dari daftar 10 teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, Ripple (XRP) menjadi top loser. Koin itu merosot 3,03 persen menjai USD 0,6204.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News