Tindakan Keras China Masih Berlanjut, Apa Kabar Harga Bitcoin?

23 Juni 2021 07:40

GenPI.co - Mata uang kripto Bitcoin tercatat melemah dan ke menyentuh level terendah dalam dua minggu pada perdagangan Senin (21/6/2021).

Kondisi ini terjadi di tengah tindakan keras China yang meluas terhadap penambangan Bitcoin.

Dikutip dari Antara, pada Senin (21/6/2021), Bitcoin sempat menyentuh USD 31.333.

BACA JUGA:  Alhamdulillah, IHSG Naik Tembus 6.000, Gerak SMRA dan TKIM Joss

Runyamnya, pelemahan Bitcoin diduga ikut menyeret pelemahan mata uang kripto lainnya.

Sejumlah investor Bitcoin mulai dibayangi kekhawatiran akan menderita kerugian lebih lanjut.

BACA JUGA:  Gubrak! China Resmi Larang Bank dan Lembaga Keuangan Pakai Kripto

Karena formasi grafik yang dikenal sebagai death cross yang terjadi ketika garis tren rata-rata jangka pendek melintasi di bawah garis tren rata-rata jangka panjang.

Seperti diketahui China telah memperketat terjadinya transaksi kripto. 

BACA JUGA:  Harga Bitcoin Tertekan, Lagi-lagi Karena Sikap Keras China?

Pada Jumat (18/6/2021), pihak berwenang di provinsi barat daya Sichuan memerintahkan proyek penambangan Bitcoin untuk ditutup.

Pada Mei 2021, Dewan Negara, kabinet China, berjanji untuk menekan pertambangan dan perdagangan sebagai bagian dari kampanye untuk mengendalikan risiko keuangan.

Di Senin (21/6/2021), Bank Sentral China (PBoC) mengatakan baru-baru ini memanggil beberapa bank dan perusahaan pembayaran, termasuk China Construction Bank dan Alipay, mendesak mereka untuk menindak lebih keras pada perdagangan mata uang kripto.

"Orang-orang masih bereaksi keras terhadap tindakan dari China yang menciptakan ketidakpastian, sehingga ini kemungkinan akan berdampak negatif pada harga Bitcoin," kata Ruud Feltkamp, Chief Executive Officer di bot perdagangan kripto Cryptohopper dikutip Antara.

Dia juga menyampaikan rencana China dalam hal uang digital.

"China meluncurkan mata uang kriptonya sendiri dan memiliki setiap insentif untuk memiliki saingan sesedikit mungkin. Saya pikir kita akan melihat penambang meninggalkan China dan pindah ke tempat yang ada energi cadangan atau murah," prediksinya

Data tentang penambangan langka. Namun Bitcoin di China tahun lalu menyumbang sekitar 65 persen dari produksi global, menurut data dari University of Cambridge, dengan Sichuan sebagai produsen terbesar kedua.

Agricultural Bank of China, pemberi pinjaman terbesar ketiga di China berdasarkan aset, mengatakan secara terpisah bahwa pihaknya mengikuti panduan Bank Sentral China.

Selain itu, akan melakukan uji tuntas pada klien untuk membasmi aktivitas ilegal yang melibatkan penambangan dan transaksi kripto.

Alipay, platform pembayaran di mana-mana yang dimiliki oleh raksasa fintech Ant Group, mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa pihaknya akan menyiapkan regulator sistem pemantauan yang menargetkan situs web dan akun-akun utama untuk mendeteksi transaksi terkait kripto ilegal.

Pantauan GenPI.co dari laman coinmarketcap, harga Bitcoin pada Selasa (22/6/2021), pukul 19.48 WIB, turun 8,53 persen menjadi USD 29.738 per koin atau sekitar Rp 428 juta (1 dolar AS setara dengan Rp 14.421). (*/ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina
bitcoin   kripto   china   ethereum   dogecoin  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co