Saham China Anjlok Lantaran Varian Delta

29 Juni 2021 16:10

GenPI.co - Saham China jatuh pada hari ini, Selasa (29/6/21). Kejatuhan saham itu diduga kuat karena kekhawatiran varian virus Delta yang lebih menular dapat meredakan pemulihan ekonomi global.

Sementara investor menahan diri untuk tidak menempatkan taruhan besar menjelang data pekerjaan AS yang dapat mempengaruhi prospek kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve (Fed).

Indeks saham unggulan CSI300 ditutup 1,2 persen lebih rendah pada 5.190,54. Hal itu menghentikan kenaikan beruntun dalam lima hari.

BACA JUGA:  Ekspor Ikan RI ke China Terpapar Covid-19, Menteri Bilang Begini

Sementara Indeks Komposit Shanghai turun 0,9 persen menjadi 3.573,18.

Pasar bergejolak setelah The Fed mengejutkan para pedagang dengan kebijakan yang cenderung hawkish (rejim suku bunga tinggi) pada awal bulan ini.

BACA JUGA:  Tangkal AS, Rusia Didesak Bangun Poros dengan China dan India

Sementara investor bersikap menunggu menjelang laporan ketenagakerjaan AS bulan Juni.

Investor memilih mundur dari aset berisiko menyusul laporan penyebaran virus Delta Covid-19 yang lebih menular di Asia.

BACA JUGA:  Senator Kuat Sebut Militer dan Ekonomi China Nomor 1 Dunia

Indeks keuangan CSI300 turun 1,3 persen, sedangkan indeks kebutuhan pokok konsumen CSI300 turun.

China akan membuat kebijakan moneternya fleksibel, dan tepat sasaran, sambil menjaga likuiditas antar bank tetap wajar, kata bank sentral negara.

Sebab pihak berwenang berusaha untuk mengkonsolidasikan pemulihan ekonomi pasca Covid-19.

Perekonomian negara itu telah mengalami kebangkitan (rebound) dari dampak pandemi Covid-19, dengan eksportir China berpacu untuk memenuhi permintaan global yang mendukung sektor industri yang luas, tetapi pemulihan di sektor konsumen lemah.

"Injeksi bersih oleh PBOC (bank sentral China) adalah untuk memperlancar likuiditas di seluruh kuartal dan PBOC mungkin akan kembali menguras likuiditas jangka pendek, sementara arus masuk yang besar melalui Stock Connect tidak berkelanjutan dengan latar belakang dolar yang lebih kuat," kata Yan Kaiwen, seorang analis dari China Fortune Securities, seperti yang dilansir dari Antara.

Saham pembuat baterai terkemuka China CATL sempat mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebelum ditutup tiga persen lebih tinggi setelah perusahaan memperpanjang kesepakatan pasokan baterai dengan Tesla Inc hingga 2025.

Menurut data Refinitiv, investor melalui Stock Connect yang menghubungkan China daratan dan Hong Kong menjual bersih sahan-A senilai 1,3 miliar yuan (201,31 juta dolar AS) pada hari Selasa.

(1 dolar AS = 6,4578 yuan China) (ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co