Aplikasi XL Axiata dan BROL Bantu Nelayan Deteksi Lokasi Tuna

26 Juli 2021 07:40

GenPI.co - Aplikasi Laut Nusantara semakin canggih dengan kemampuan untuk mendeteksi keberadaan ikan-ikan bernilai ekonomi tinggi.

Fitur terbaru dalam aplikasi besutan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) adalah pendeteksi keberadaan ikan tuna sirip kuning, tuna sirip biru, dan albacore.

Dari data Pusat Informasi Pelabuhan Kementerian Kelautan dan Perikanan, harga tuna sirip kuning di kisaran Rp 50.000/kg, tuna sirip biru sekitar Rp. 100.000/kg, dan albacore sekitar Rp 50.000/kg.

BACA JUGA:  Trafik Meningkat, XL Axiata Gencar Tambah Jaringan 4G di Sukabumi

Sampai tingkat konsumen, harga jual bisa mencapai hingga 3 kali lipatnya.

Fitur terbaru XL Axiata dan BROL, Pusat Riset Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut telah dimanfaatkan para nelayan sejak Juli 2021.

BACA JUGA:  Wow! XL Axiata Raih 2 Penghargaan di Ajang Selular Awards 2021

“Kami memang terus berupaya meningkatkan fungsi dan manfaat dari aplikasi Laut Nusantara ini,” Chief Corporate Affairs Officer XL Axiata, Marwan O Baasir dilansir dari laman xlaxiata, Sabtu (17/7/2021).

Visi fitur tersebut, ujarnya, untuk membantu para nelayan Indonesia menjadi produktif dan aman dalam bekerja, sehingga akan meningkatkan kualitas hidup mereka.

BACA JUGA:  XL Axiata Perluas Jangkauan Layanan VoLTE

“Apalagi, teman-teman dari BROL memiliki semua kompetensi yang dibutuhkan untuk memperkaya manfaat aplikasi ini,” ujar Marwan.

Dengan data-data hasil riset yang melimpah, dan bisa diimplementasikan menjadi sarana digital yang mendukung masyarakat nelayan kecil di seluruh Indonesia.

“Secara bertahap akan terus bertambah fitur-fitur baru yang bisa meningkatkan kemampuan aplikasi Laut Nusantara,” ungkap Marwan.

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Kelautan, I Nyoman Radiarta, mengemukakan keberadaan fitur baru pendeteksi ikan-ikan bernilai ekonomi tinggi, merupakan terobosan dalam upaya meningkatkan pendapatan para nelayan.

Dalam aplikasi ini, informasi ditampilkan secara sederhana untuk membantu nelayan. Sehingga kegiatan penangkapan ikan dapat dilakukan secara efektif, efisien dan aman.

Peneliti BROL, Eko Susilo menjelaskan, cara kerja fitur pendeteksi ikan-ikan tersebut adalah dengan mendeteksi lokasi daerah penangkapan ikan berdasarkan kesesuaian kondisi laut, yang menurut berbagai penelitian sebagai area tempat ikan berkumpul.

Kesesuaian tersebut didasarkan pada kriteria front suhu dan tingginya kesuburan perairan.
Front suhu merupakan daerah pertemuan antara massa air hangat dan dingin.

Kesuburan perairan yang tinggi berasosiasi dengan tersedia makanan ikan, berupa plankton, yang melimpah. Kedua kriteria tersebut dianalisis menggunakan data citra satelit.

Sedangkan untuk pelikan tuna dan cakalang, dihasilkan melalui pendekatan kesesuaian habitat ikan. Kriteria kesesuaian habitat ikan tersebut dianalisis menggunakan pemodelan numerik dan pendekatan statistik non-linear.

“Yang jelas, lokasi-lokasi keberadaan ikan tuna sirip kuning, tuna sirip biru, dan albacore ditampilkan secara sederhana, sehingga bisa dengan mudah digunakan oleh nelayan, ” ujar Eko.

Saat ini, sudah ada 55 ribu pengguna aktif aplikasi Laut Nusantara. Mayoritas pengguna merupakan masyarakat nelayan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Hingga tahun 2020, XL Axiata dan BROL telah menjalin Kerjasama dengan sekitar 29 wilayah kabupaten/kota di berbagai provinsi untuk implementasi aplikasi Laut Nusantara. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co