GenPI.co - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa kegiatan industri perbankan dan asuransi memang bisa dilakukan secara digital.
Jahja menilai bahwa kreativitas industri asuransi makin berkembang dengan kemajuan pesat dunia digital.
Hal tersebut disampaikan Jahja dalam webinar "Digital Banking & Insurance: Synergizing to Survive During & Post Covid-19", Jumat (10/9).
"Misalnya, di e-commerce, kita bisa lihat ada bentuk asuransi jika produk yang dibeli tidak diterima oleh pembeli," kata Jahja.
Namun, asuransi tersebut dilakukan dengan jumlah dana yang sedikit serta tak ada urusannya dengan tabungan uang.
"Selesai jual-beli, selesai urusannya. Preminya pun sifatnya sangat murah," ungkapnya.
Kedua, ada asuransi kendaraan. Jahja mengatakan bahwa biasanya asuransi kendaraan dipaketkan dengan angsuran.
Menurutnya, kegiatan asuransi kendaraan itu bisa dilakukan secara digital ataupun tidak.
"Ada paket-paket yang bisa dibeli dan itu bisa digital penuh atau tidak," katanya.
Ketiga, asuransi rumah yang biasanya digabungkan dengan program kredit pemilikan rumah (KPR), terutama terkait kebakaran.
"Kita KPR selama 10-20 tahun dan kita tidak tahu apakah dalam kurun waktu itu akan terjadi musibah. Itu siapa yang akan menanggung jika tak ada asuransi kebakaran," tuturnya.
Jahja memaparkan bahwa pihaknya sudah melakukan event virtual pameran rumah yang mempertemukan antara para pengembang dengan nasabah.
"Penjualan KPR yang semula turun 50 persen pada awal 2020, dengan adanya pameran virtual itu penjualan KPR meningkat bahkan kini mencapai Rp 3 T per bulan," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News