GenPI.co - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira turut menyebut sejumlah tantangan yang dihadapi selama dua tahun Presiden RI Jokowi-Ma'ruf Amin, terlebih karena pandemi covid-19.
Tantangan pemerintah dalam mempercepat respons melakukan penyaluran stimulus Program Pemulihan Ekonomi (PEN) harus dilihat porsinya.
"Di negara tetangga bisa menyediakan 10 persen, sementara Indonesia 4 persen-5 persen dari PDB," ujar Ekonom Bhima kepada GenPI.co, Selasa (26/10).
Bhima juga memperingatkan agar pemerintah terus belajar, supaya program yang sudah direncanakannya tepat waktu.
"Misalnya, bantuan sembako yang datanya banyak belum terverifikasi dan salah sasaran," sebutnya.
Oleh karena itu, Bhima melanjutkan agar permasalahan koordinasi perlu dibenahi.
Bhima juga mengapresiasi respons pemerintah yang tanggap terhadap kasus korupsi bantuan sosial yang semula berbentuk sembako, kini menjadi tunai.
"Jadi, mekanismenya bisa mudah untuk diawasi," tegasnya.
Selain itu, Bhima mengapresiasi pemerintah dalam menangani vaksinasi covid-19 dan harga komoditas naik membantu ekspor dan surplus pedagang.
Bahkan, BUMN turut diapresiasi karena kecepatannya dalam konsolidasi dan resteukturisasi pihaknya yang bermasalah.
"Kementerian Perdagangan juga mampu memanfaatkan momentum pemulihan mendorong kinerja ekspor," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News