GenPI.co - Pengamat politik Juliant Palar menyoroti terkait Indonesia menjadi presidensi G20, melanjutkan kepemimpinan Italia.
Menurutnya hal ini akan memberi dampak jangka panjang yang positif untuk Indonesia. Sebab, posisi ini pertama kalinya dipegang oleh Indonesia yang akan dilaksanakan pada 2022.
Juliant mengungkapkan, dengan Indonesia meneruskan estafet ketua atau presidensi ini, bisa mendorong kordinasi kebijakan global yang berkontribusi terhadap tata kelola dunia yang seimbang.
"Dampak positif untuk Indonesia sebagai presidensi G 20, Indonesia akan mendorong kordinasi kebijakan global yang berkontribusi terhadap tata kelola dunia, khususnya di masa kritis ini," ujar Juliant kepada GenPI.co, Senin (1/11).
Dia mengungkapkan, bahwa memperjuangkan dan kepentingan nasional sangat penting khususnya di forum internasional.
Selain itu, penyerahan presidensi ini sendiri dilakukan pada penutupan KTT G20 Roma yang berlangsung di La Nuvola pada Minggu, (31/11).
Penyerahan tersebut secara resmi diberikan oleh Perdana Menteri Italia Mario Draghi secara simbolis pada Presiden Jokowi, kemudian mengetuk palu.
"Presidensi G20 Indonesia tentu bisa mendorong upaya bersama, khususnya pemulihan ekonomi," lanjut Juliant.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan bahwa G20 adalah acara kolaborasi dunia yang luar biasa dan memiliki berbagai inovasi kedepannya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News