Sukses Pol, Pulang dari Arab Jokowi Bawa Oleh-oleh Rp 641 Triliun

08 November 2021 15:35

GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke luar negerinya selama tujuh hari, yaitu ke ke Italia, Skotlandia, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Pada Jumat (5/11), Presiden Jokowi dan rombongan telah kembali ke Tanah Air.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membeberkan kabar bahagia.

BACA JUGA:  Kripto Naik Pamor! Pejabat AS Pengin Digaji Pakai Bitcoin

Bahlil mengatakan, Indonesia berhasil meraih komitmen investasi senilai USD 44,6 miliar atau sekitar Rp 641 triliun (dengan perhitungan kurs Rp 14.374/USD) dari kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA).

Dia mengatakan, dalam rangka melakukan respons cepat untuk mewujudkan konsep investasi bersama antara Indonesia dan UEA, mengurus seluruh hal terkait perizinan dan fasilitasi lain yang dibutuhkan investor UEA di Indonesia.

BACA JUGA:  Hadi Tjahjanto Masuk Radar Jokowi, Diprediksi Geser KSP Moeldoko

“Di bawah pimpinan Presiden serta Menko Kemaritiman dan Investasi, kami akan melakukan percepatan-percepatan untuk mewujudkan visi besar kedua negara," kata Bahlil Lahadalia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (7/11), dilansir Antara.

Adapun investasi UEA tersebut, jelas dia, menekankan pada tiga hal yaitu investasi energi terbarukan, investasi membangun industri yang berbasis pengelolaan lingkungan yang baik, dan investasi dengan kolaborasi yang baik.

BACA JUGA:  Dukungan Jokowi-Prabowo Menguat di Pilpres 2024

Seperti diketahui, Bahlil mendampingi Presiden Joko Widodo pada kegiatan Forum Bisnis Indonesia-Uni Emirat Arab (UEA) di Dubai, UEA, Kamis (4/11).

Pertemuan bisnis tersebut dihadiri oleh sembilan perusahaan UEA yang sudah memiliki minat investasi ke Indonesia, baik untuk investasi baru maupun untuk perluasan.

Sejumlah perusahaan yang hadir menyampaikan komitmennya untuk menanamkan modal di Indonesia, menambahkan perjanjian business to business) yang sudah dipertukarkan di depan pimpinan kedua negara.

Perusahaan yang telah menyampaikan komitemnnya, antara lain Al Dahra Group (produk turunan susu), Yas Holding (agrikultur), Emirates Global Alumunium (smelter alumunium), Damac Properties (properti), dan AMEA Power (energi terbarukan).

Komitmen investasi selama kunjungan di UEA yang mencapai USD 44,6 miliar, termasuk nilai investasi dari nota kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Air Products dari Amerika Serikat senilai USD 15 miliar.

Di forum tersebut, Presiden Jokowi menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk melakukan hilirisasi dan menghentikan proses ekspor produk mineral mentah ke pasar internasional.

"Kami akan terus melarang ekspor produk mineral mental, setelah alumunium dan nikel, mungkin nanti tembaga, ini agar investor membangun industri nilai tambah di Indonesia," ujar Presiden saat menanggapi rencana Emirates Global Alumunium (EGA) untuk menanamkan modalnya di Indonesia bermitra dengan PT Inalum (Persero).

Dalam kesempatan itu, Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohammed Al Mazrouei, yang mewakili pemerintah UEA, menyatakan apresiasinya atas hubungan yang sangat dekat antar kedua pemimpin negara, bahkan sudah seperti saudara.

Suhail menyampaikan bahwa UEA ingin bekerja sama dengan Indonesia, bukan hanya karena Indonesia dengan komunitas muslim terbesar, namun Indonesia punya kapabilitas, sumber daya serta posisi strategis di tatanan internasional.

"Kami memiliki target yang tinggi dari kerja sama yang ditandatangani hari ini. Pemerintah UEA memiliki minat tersendiri akan pembangunan ibu kota baru Indonesia. Di samping itu kami juga melihat minat dari sektor swasta UEA," ungkap Suhail. (*/ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co