Pemuda Yogya Usia 18 Tahun Kerja di Google, Kini CEO Startup

08 Desember 2021 11:32

GenPI.co - Christopher Farrel Millenio Kusumo memang genius. Ketika masih berusia 18 tahun, dia sudah bekerja di Google.

Pemuda kelahiran Yogyakarta itu memulai kisah manis dan pahitnya saat duduk di bangku SMP pada 2014-2015.

Saat itu Farrel adalah gamer profesional. Dia mempunyai penghasilan sendiri dari bermain gim.

BACA JUGA:  Hari Pahlawan 2021, Ismail Marzuki Tampil di Google Doodle!

Pemuda kelahiran 1 Januari 2000 tersebut pun akhirnya tertarik membuat gim.

“Ketika mulai, saat itu 2015-2016 membuat game sendiri tertarik dengan AI,” kata Farrel, Selasa (7/12).

BACA JUGA:  Saat Google Down, Yahoo-Bing dkk Bisa Jadi Pilihan Alternatif

Farrel mengaku sering menemukan bot saat bermain game. Dia pun akhirnya makin tertarik dengan machine learning.

Farrel pun terus melakukan riset. Saat libur semester pada 2017, dia menemukan ide membuat temuan teknologi.

BACA JUGA:  Aplikasi dan Game Terbaik di Google Play Store 2021, Keren Pol

Momennya ialah saat dirinya hendak mengunduh game yang berukuran 30 gigabyte.

Saat itu kuota yang dimiliki Farrel hanya 5-6 GB. Dia pun mencari format yang sudah dikompres.

“Ternyata ada, tetapi maslahnya adalah ukurannya sama. Jadi, enggak ada perubahan yang signifikan dari segi ukuran," kata Farrel.

Farrel yang saat itu bersekolah di SMA Negeri 8 Yogyakarta lantas melakukan riset mendalam soal impelementasi Machine Learning dan AI untuk kompresi data.

Dia akhirnya menemukan algoritma dengan core baru yang digabungkan sudut pandang ilmu lain.

Farrel pun makin rajin mengikuti lomba. Usaha Farrel memperkenalkan produknya tidak semudah membalik telapak tangan.

Dia mengalami sebelas penolakan dalam berbagai lomba karya ilmiah. Keberuntungan tiba ketika Google menemukan inovasi karya Farrel.

“Aku taruh di GitHub, akhirnya ada undangan dari Google," ujar dia.

Dia pun berangkat ke markas Google di California pada 14 Februari 2017. Farrel mempresentasikan algoritma core temuannya dalam sebuah summit.

Menurut Farrel saat itu core-nya mendapatkan sambutan baik. Dia pun akhirnya berkeinginan membuat algoritma yang bisa mengompres game.

"Ternyata bisa dituntaskan ke hal-hal lainnya," kata Farrel.

Dia pun bergabung dengan proyek Google selama 6-7 bulan. Farrel bekerja jarak jauh.

"Pagi sampai siang sekolah, terus malamnya video call. Jadi, kerja jam 10 malam sampai jam 4 pagi, kemudian paginya lanjut lagi sekolah," ujar Farrel.

Saat itu Farrel mengembangkan algoritma khusus kompresi pada Google Photos.

Dia juga bertemu angle investor yang mendukungnya mengembangkan algoritma. Farrel pun membuat produk yang berbeda dengan Google.

“Akhirnya bikin Kecilin," ucap Farrel.

Kecilin sendiri adalah aplikasi penghemat kuota data. Farrel mengembangkan Application Programming Interface (API) Kecilin berkat dukungan angle investor dan hadiah sebagai pemenang Wirausaha Muda Mandiri 2018.

Setelah itu, dia mendirikan startup Kecilin. Farrel berperan sebagai CEO di perusahaan itu.

Usia yang masih muda membuat Farrel kesulitan meyakinkan investor, karyawan, partner, hingga klien.

"Awal-awal susah meyakinkan orang untuk bekerja bersama saya. Karena usia 18 tahun masih remaja, dianggap masih tidak stabil secara emosional," ujar Farrel. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Chelsea Venda

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co