GenPI.co - Dalam menjalankan bisnis, akan ada banyak jenis pelanggan, dengan beragam kebutuhan dan perilaku. Namun, semuanya akan terkesan mudah jika bisnis telah menyusun persona pembeli, memungkinkan penyusunan strategi pemasaran yang tepat sasaran.
Dengan memahami dan mengembangkan persona pembeli, bisnis dapat membangun hubungan yang lebih kuat da meningkatkan konversi. Simak terus artikel ini untuk mencari tahu lebih banyak tentang rsona pembeli dalam proses segmentasi pelanggan.
Persona pembeli merupakan representasi semi-fiktif dari pelanggan ideal yang dibuat berdasarkan riset pasar dan analisa data yang ada di berbagai sumber. Persona pembeli akan mencerminkan karakteristik, tujuan, dan tantangan yang dihadapi pelanggan.
Singkatnya, persona pembeli dapat didefinisikan sebagai profil pelanggan berisi informasi demografis, psikografis, kebiasaan, dan kebutuhan pelanggan. Dengan sejumlah informasi tersebut, bisnis dapat merancang dan menciptakan strategi pemasaran yang efektif dan tertarget.
Ada beberapa hal yang dapat menjadi acuan untuk membedakan persona pembeli dengan segmentasi pelanggan. Segmentasi pelanggan adalah proses pengelompokan audiens berdasarkan karakteristik umum. Tentu, hal ini memiliki tujuan yang berbeda dengan persona pembeli yang menggambarkan individu dalam segmen secara spesifik.
Ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan bisnis ketika membuat persona pembeli dalam proses segmentasi pelanggan, diantaranya:
● Membantu menciptakan strategi pemasaran yang lebih terarah.
● Memudahkan tim pemasaran dan penjualan memahami kebutuhan pelanggan.
● Meningkatkan efektivitas komunikasi dengan pelanggan.
Adanya persona pembeli dalam proses segmentasi pelanggan akan memberikan bisnis pemahaman yang baik terkait target audiens. Berikut beberapa alasan mengapa bisnis perlu membentuk persona pembeli.
Meningkatkan pemahaman tentang pelanggan
Dengan menyusun persona, bisnis dapat mengidentifikasi siapa pelanggan yang ideal untuk menjadi target pasar. Tentunya, hal ini didasari dengan data sebagai berikut:
● data demografis, meliputi usia, lokasi, dan pekerjaan pembeli.
● data psikografis, meliputi motivasi, nilai dan minat pembeli dalam mempertimbangkan produk.
● kebiasaan dan perilaku, meliputi preferensi pembelian, serta media yang digunakan pembeli.
Adanya persona akan membantu tim pemasaran tidak berasumsi terlalu jauh tentang kebutuhan pelanggan, sehingga strategi yang disusun akan didasari dengan kebutuhan pembeli secara nyata.
Membantu personalisasi strategi pemasaran
Persona pembeli dalam segmentasi pelanggan akan membantu tim pemasaran dalam menyusun strategi personalisasi. Karena data kebutuhan dan preferensi akan mempengaruhi segmentasi kampanye, pemilihan saluran pemasaran hingga penggunaan bahasa yang sesuai.
Dengan demikian, bisnis dapat membuat dan menyampaikan pesan pemasaran yang lebih relevan dan menarik. Hal ini juga akan membuat pelanggan merasa bahwa bisnis memahami keinginan mereka dengan baik.
Mengoptimalkan customer experience dan retensi pelanggan
Persona pembeli dapat menjadi acuan bagi bisnis dalam menciptakan layanan dan produk. Mengapa demikian? Karena preferensi tertentu akan mempengaruhi bisnis dalam menyediakan pengalaman pelanggan.
Ketika pelanggan menerima pengalaman yang sesuai kebutuhan dan preferensi, mereka akan merasa dipahami dan dilayani dengan baik. Perasaan ini akan memberikan dampak yang positif terhadap bisnis, seperti meningkatnya retensi pelanggan.
Dalam mengembangkan persona pembeli, dibutuhkan pendekatan yang terstruktur, mulai dari mengumpulkan data pelanggan, hingga mengaplikasikannya ke dalam strategi pemasaran.
Mengumpulkan data pelanggan
Data pelanggan adalah pondasi dalam menciptakan persona pembeli yang akurat. Bisnis dapat mengumpulkan data dengan dua cara, yaitu:
Metode kuantitatif, bisnis dapat mengumpulkan data numerik yang terukur untuk mengidentifikasi gambaran perilaku pelanggan secara luas. Sumber data kuantitatif bisa berasal dari analitik website dan media sosial untuk untuk mencari informasi perilaku pengguna dan riwayat interaksi mereka dengan bisnis. Ada pula data analitik CRM, yang dapat memungkinkan pelacakan riwayat pelanggan, hingga data penjualan.
Metode kualitatif, bisnis dapat mengumpulkan data melalui wawancara dan survey untuk mendapatkan wawasan spesifik dengan jangkauan yang luas. Melalui cara ini pula, bisnis dapat mengeksplorasi informasi yang tidak muncul dalam metode kuantitatif.
Mengidentifikasi karakteristik utama persona
Bisnis dapat mengidentifikasi karakteristik utama yang akan membentuk persona pembeli dengan menganalisis pola dan tren melalui data yang telah terkumpul.
Pertama, karakteristik persona pembeli dapat dimulai dengan identifikasi data demografis. Data ini akan mengungkap usia, lokasi, dan pekerjaan dari pembeli yang akan menjadi target pasar.
Kemudian, karakteristik utama dilanjutkan dengan mengidentifikasi motivasi dan tujuan pelanggan dalam memilih produk. Kedua hal tersebut akan menunjukkan alasan apa yang mendorong pelanggan untuk membeli produk. Apakah mereka memepertimbangkan produk karena kenyamanan, efisiensi atau solusi yang dapat menyelesaikan masalah mereka.
Karakteristik utama lainnya yang perlu diperhatikan dalam membuat persona pembeli adalah tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh pembeli. Karena keduanya akan mempengaruhi pelanggan dalam mengambil keputusan. Tantangan dan hambatan ini biasanya berupa faktor keterbatasan anggaran, kurangnya informasi, hingga kekhawatiran terkait kualitas produk
Membuat profil persona pembeli yang efektif
Jika karakteristik utama telah teridentifikasi, bisnis membuat profil persona pembeli secara realistis, agar informasi yang ada dapat menjadi panduan yang jelas. Gunakan nama fiktif pelanggan dalam profil, agar mudah diingat dan membantu tim merasa lebih terhubung secara personal dengan karakter tersebut.
Selanjutnya, berikan deskripsi singkat tentang latar belakang persona, termasuk usia, pekerjaan, lokasi, dan gaya hidup mereka, untuk menciptakan gambaran yang komprehensif. Sertai profil persona dengan motivasi yang mencakup alasan pelanggan tertarik pada produk atau layanan, serta preferensi mereka dalam berbelanja, apakah lebih suka belanja online melalui aplikasi atau berbelanja langsung di toko fisik.
Dengan menyusun profil persona pembeli yang realistis seperti ini, bisnis dapat menyusun strategi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi target audiens.
Pengembangan persona pembeli dalam proses segmentasi pelanggan merupakan langkah strategis. Dengan memahami pelanggan secara mendalam melalui persona pembeli, perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang efektif dan terarah. Implementasi persona pembeli memungkinkan bisnis untuk menciptakan kampanye pemasaran yang personal, sehingga pesan yang disampaikan relevan dan mampu meningkatkan tingkat konversi serta loyalitas pelanggan.
Selain itu, persona pembeli juga berperan dalam pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pasar. Dengan wawasan yang diperoleh dari analisis persona, bisnis dapat menghadirkan produk atau layanan yang benar-benar menjawab permasalahan pelanggan.
Tidak hanya dalam pemasaran dan produk, persona pembeli juga berkontribusi dalam meningkatkan efektivitas layanan pelanggan. Tim layanan dapat memberikan solusi yang lebih cepat, tepat, dan memuaskan sesuai dengan karakteristik dan ekspektasi pelanggan.
Dengan demikian, pengembangan dan penerapan persona pembeli bukan hanya sekedar strategi pemasaran, tetapi juga elemen kunci dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik serta mendukung pertumbuhan (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News