GenPI.co - Capaian pasar modal pada 2021 membangun kepercayaan investor.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memaparkan pertumbuhan kredit mencapai 4,8 persen dan dana pihak ketiga mencapai 10,57 persen pada 2021.
Sektor asuransi juga sudah mulai membaik dengan RBC (risk based capital) asuransi jiwa sebesar 535 persen dan asuransi umum sebesar 329 persen.
"Pasar modal jauh di luar dugaan dan di atas ekspektasi. Indeks kami sudah 6.581,48. Ini kalau di-invest, return-nya sudah 10,08 persen. Ini termasuk jajaran terbaik di Asia," ujar Wimboh, Senin (3/1).
Wimboh memaparkan, sektor finansial relatif stabil. Kestabilannya diindikasikan dengan beberapa indikator, seperti kuatnya permodalan, cukupnya likuiditas, dan tumbuhnya kredit.
Jumlah investor pada 2021 mencapai 7,5 juta. Sementara itu, jumlah investor pada 2020 mencapai 3,8 juta.
Naiknya angka investor menunjukkan makin banyak investor yang masuk pasar modal, terutama investor ritel.
“Penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp 363,3 triliun dari 194 emiten. Sektor teknologi dan sektor keuangan dinilai akan menjadi mesin pertumbuhan pasar modal ke depannya,” katanya.
Wimboh menuturkan, keseluruhan pencapaian di pasar modal menunjukkan kepercayaan investor.
Menurutnya, capaian tersebut merupakan momentum yang tepat karena PDB 2022 yang diasumsikan APBN akan mencapai 5,2 persen.
OJK juga menginisiasi SCF (securities crowdfunding) melalui layanan urun dana berbasis teknologi informasi.
"Ini khusus bagi UMKM untuk raising fund di pasar modal. Jumlahnya sudah mencapai Rp 406,5 miliar,” ujarnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News