PLN Beber Strategi Amankan Pasokan Batu Bara

06 Januari 2022 05:30

GenPI.co - PT PLN (Persero) memastikan tidak ada pemadaman listrik akibat kritis pasokan energi primer.

PLN terus berupaya menjaga stabilitas pasokan energi primer, khususnya batu bara agar dapat memenuhi standar minimal 20 HOP (hari operasi) untuk seluruh pembangkit PLN maupun IPP.

Hal tersebut sesuai dengan usai terbitnya kebijakan strategis pemerintah yang mengutamakan pemenuhan pasokan energi primer untuk kebutuhan nasional.

BACA JUGA:  BNPB dan PLN Bangun Hunian bagi Warga Terdampak Erupsi Semeru

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, langkah cepat dan tegas pemerintah sangat membantu PLN dalam memastikan ketersediaan energi primer.

“Dalam menghadapi krisis energi ini, kami tidak dalam kesendirian. Seluruh kekuatan bangsa ini bergabung bahu-membahu menunjukkan semangat juang dan kekompakan untuk mengatasi permasalahan ini secara permanen,” tuturnya dalam keterangan resmi, Rabu (5/1/2022).

BACA JUGA:  PLN Didorong Berinovasi untuk Ekosistem Kendaraan Listrik

Dia mengatakan, atas kebijakan pemerintah dan dukungan nyata dari para mitra kerja, pasokan batu bara mulai mengalir deras.

“Presiden Jokowi turun langsung memberikan arahan yang jelas, berbasis pada filosofi bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” ucapnya.

BACA JUGA:  PLN Beri Listrik Gratis, Bupati Belu Sebut Kado Natal

Darmawan melanjutkan, tidak akan ada pemadaman dalam skala apapun. Maka untuk jangka pendek, strategi PLN adalah upaya menghindari pemadaman.

PLN harus memastikan 20 juta MT batu bara untuk membuat ketersediaan batu bara di pembangkit listrik dalam kondisi aman dengan minimal 20 hari operasi di bulan Januari 2022.

"Jumlah itu terdiri dari 10,7 juta MT dari kontrak existing dan 9,3 juta MT tambahan untuk meningkatkan ketersediaan batu bara ke level aman,” jelasnya.

PLN juga sudah mendapatkan total kontrak 13,9 juta MT batu bara. Jumlah tersebut terdiri dari 10,7 juta MT kontrak eksisting PLN dan IPP, dan 3,2 juta MT kontrak tambahan.

Tambahan pasokan ini akan masuk ke pembangkit PLN secara bertahap. Perseroan pun terus meningkatkan kecepatan dan efektivitas bongkar muat kapal pengangkut batu bara.

"Upaya kami salah satunya adalah memaksimalkan batu bara yang awalnya akan diekspor bisa dikirim ke pembangkit PLN," ungkap dia.

Sebagai langkah antisipasi ke depan, PLN akan melakukan kontrak jangka panjang dan perikatan volume dengan swing 20 persen.

Sementara harga batu bara tetap akan mengacu pada regulasi pemerintah dengan skema kirim Cost, Insurance and Freight (CIF/beli batu bara dengan harga sampai di tempat) atau skema Free on Board (FOB/beli batu bara di lokasi tambang). (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co