
GenPI.co - Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mengumumkan usulan PLN untuk menggunakan material abu batu bara atau fly ash dan bottom ash (FABA) dalam membangun hunian sementara (huntara) bagi pada warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Bersama dengan PLN, Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Kabupaten Lumajang masih terus membangun dan menyiapkan fasilitas pendukung huntara.
Seperti diketahui, FABA merupakan abu sisa pembakaran batu bara yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) atau industri lainnya.
BACA JUGA: Begini Kabar Terbaru Penangangan Pascaerupsi Semeru dari BNPB
“Material tersebut diolah menjadi campuran pendukung produk bata ringan, batako, paving, beton jalan, beton konstruksi, spesi/luluhan untuk lantai rabatan dan pondasi huntara,” ujar Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Kamis (30/12).
Selain material bangunan hunian, ketiga lembaga itu juga terus mengupayakan penyediaan fasilitas listrik di kawasan relokasi, yaitu Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, dan Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo.
BACA JUGA: Pengamat Soroti Siasat Puan Maharani, Baliho di Gunung Semeru
Menurut Abdul, PLN sudah memasang listrik untuk tenda petugas dan pos operasi TNI yang melakukan pembersihan lahan relokasi.
“Di samping itu, pemasangan lima tiang listrik dari 16 tiang yang diperlukan juga telah dilakukan oleh para petugas PLN,” ungkapnya.
BACA JUGA: Heboh Baliho Puan di Semeru, Respons Pengamat Pedas
Meskipun begitu, masih diperlukan tambahan 45 tiang tegangan menengah (TM) dan 212 tiang tegangan rendah (TR) untuk memfasilitasi huntara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News