Kata Pengamat, Pandemi Masih Ganggu Pertumbuhan Ekonomi 2022

08 Januari 2022 11:04

GenPI.co - Pengamat Ekonomi Bhima Yudhistira mengatakan pandemi Covid-19 bisa mengganggu pertumbuhan ekonomi Nasional 2022.

Gangguan ini diikuti ketidakpastian munculnya varian virus baru.

"Apakah masih jadi ganjalan? Jawabannya adalah iya. Sudah selesai dengan varian delta, lalu muncul varian baru," ujar Bhima, Jumat (7/1).

BACA JUGA:  Istiqlal Bakal Jadi Pusat Masa Depan Ekonomi Halal Dunia

Bhima berpendapat, munculnya varian Omicron ke Indonesia dengan tingkat penularan tinggi akan memengaruhi aktivitas ekonomi Nasional.

Sekalipun kasus Omicron di Indonesia terkendali, kasus Omicron di luar negeri seperti Eropa dan Amerika Serikat masih tinggi. Ini tetap berdampak pada Indonesia.

BACA JUGA:  Jokowi Berharap Ada Pergerakan Ekonomi di Pasar Johar

Tingginya kasus Omicron di negara lain bisa berpengaruh pada sistem logistik. Bhima menilai kualitas pertumbuhan ekonomi melemah.

"Isunya bukan seberapa cepat ekonomi Indonesia pulih, tapi lebih fundamental lagi. Ternyata ketimpangan semakin lebar pascapandemi. Yang kaya tambah kaya, yang miskin tambah miskin," katanya.

BACA JUGA:  Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Ketimpangan Makin Lebar

Menurutnya, hal tersebut disebabkan dampak digitalisasi.

Masyarakat ekonomi atas bisa mengakses berbagai hal secara daring. Sementara itu, masyarakat miskin yang pekerjaannya tidak bisa dilakukan melalui jarak jauh atau WFH terbebani kondisi pandemi.

Riset dari Bank Dunia menunjukkan, 24 persen rumah tangga ekonomi atas menikmati digitalisasi untuk meningkatkan pendapatannya selama pandemi.

Sementara itu, pendapatan rumah tangga ekonomi bawah hanya naik 1 persen karena digitalisasi. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Novianti Siswandini

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co