Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Ketimpangan Makin Lebar

Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Ketimpangan Makin Lebar - GenPI.co
ilustrasi pertumbuhan ekonomi di masa pandemi. foto: envato elements

GenPI.co - Pandemi covid-19 diperkirakan masih mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional, diikuti oleh ketidakpastian munculnya varian virus baru.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira berpendapat, masuknya varian Omicron di Indonesia dengan tingkat penularan yang tinggi akan berpengaruh pada aktivitas ekonomi nasional.

Sekali pun kasus Omicron di Indonesia cukup terkendali, namun kasus Omicron di luar negeri seperti Eropa dan Amerika Serikat yang terbilang tinggi akan tetap berdampak pada Indonesia, khususnya sistem logistik.

BACA JUGA:  IMF Bakal Rilis Laporan Prospek Ekonomi Dunia pada 25 Januari

"Harus waspada kalau ekspor ke Amerika, Eropa, atau negara dengan tingkat kasus Omicron cukup tinggi akan berpengaruh pada pembatasan sosial dan logistik. Jadi untuk ekspor permintaan ada, tapi barangnya sampai tiga bulan ke depan," katanya di Jakarta, Jumat (7/1/2022).

Selain itu, Bhima menilai, kualitas pertumbuhan ekonomi melemah.

BACA JUGA:  Sandiaga Uno Beri Bukti Ekonomi Menggeliat Lagi

"Isunya bukan lagi seberapa cepat ekonomi Indonesia pulih, tapi lebih fundamental lagi. Ternyata pascapandemi ketimpangan makin lebar, yang kaya tambah kaya, yang miskin tambah miskin," katanya.

Hal itu, kata dia, disebabkan oleh dampak digitalisasi di mana masyarakat ekonomi atas bisa mengakses berbagai hal secara daring.

BACA JUGA:  Pelaku Usaha Kenalkan Kopi Magelang Lewat Kontes Adu Rasa

Sementara masyarakat miskin yang pekerjaannya tidak bisa dilakukan melalui jarak jauh terbebani dengan kondisi pandemi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya