GenPI.co - Co-founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya menilai bahwa bisnis keluarga jauh lebih mudah berkembang dan aman untuk dijalani.
Selain itu, bisnis keluarga cenderung menghasilkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan usaha yang tak dimiliki oleh keluarga.
“Jujur, lebih untung bisnis dalam bentuk family business. Misalnya, kembaran saya kebetulan punya modal dan kini bisnisnya tengah berkiprah dengan cukup baik,” ujarnya dalam “Kisah Sukses Startup Memberdayakan UMKM di Asia Tenggara”, Senin (21/2).
Lebih lanjut, Reynold menilai bahwa bisnis makanan yang praktis sangat menguntungkan untuk dijalani di masa pandemi covid-19.
Pasalnya, semua orang kini butuh makanan, tetapi dalam bentuk yang lebih praktis dan aman.
Hal tersebut ditambah faktor pengeluaran masyarakat banyak berkurang selama pandemi akibat mobilitas yang berkurang, sehingga banyak orang memilih mengeluarkan uang untuk kulineran secara aman.
“Kembaran saya berbisnis mie instan dan kini tengah naik. Saya setengah mati berusaha menjalankan bisnis di tengah pandemi, tetapi bisnis dia berjaya,” ungkapnya.
Selain itu, jenis bisnis yang tengah menuai keuntungan di masa pandemi adalah jasa layanan antar.
Sebab, mobilitas masyarakat terbatas di masa pandemi, sehingga memerlukan bantuan pihak ketiga untuk mengirim atau mendapatkan barang yang mereka inginkan dan butuhkan.
“Walaupun ada banyak tantangannya, tetapi semua orang lagi butuh dan itu membuat bisnis jasa layanan antar bisa naik dengan cepat di masa pandemi covid-19,” tuturnya.
Reynold juga menilai bahwa kota-kota satelit ke depan akan memiliki peran lebih penting dalam perkembangan ekonomi pasca pandemi covid-19.
Pasalnya, semua orang bisa bekerja secara remote tanpa harus bermobilisasi ke kota inti, seperti Jakarta.
“Baik itu bisnis travel, hotel, atau real estate, diprediksi akan lebih berkembang di masa mendatang akibat perubahan pola hidup masyarakat selama pandemi,” paparnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News