Perang Rusia Ukraina Belum Berakhir, Dolar AS Tak Bertenaga

09 Maret 2022 08:14

GenPI.co - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) mengalami depresiasi pada akhir perdagangan Selasa (8/3) waktu setempat.

Dolar AS sebelumnya menguat tajam imbas meningkatnya permintaan safe haven oleh investor.

Dilansir dari Xinhua, Rabut (9/3), indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang tergelincir 0,23 persen menjadi 99,0640.

BACA JUGA:  Rupiah Pagi KO Lawan Dolar AS, Ditransaksikan di Rp 14.417

Pada perdagangan sebelumnya, indeks dolar AS sempat melonjak 0,65 persen.

Pelaku pasar terus memantau perang Rusia Ukraina dan menilai potensi konsekuensi ekonomi akibat sanksi yang dijatuhkan.

BACA JUGA:  Investor Ramai-Ramai Cari Safe Haven, Dolar AS Menguat Tajam

Presiden AS Joe Biden mengumumkan embargo impor energi dari Rusia atas operasi militer yang sedang berlangsung di Ukraina.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD 1,0909 dari USD 1,0858 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD 1,3105 dari USD 1,3103.

BACA JUGA:  Dolar AS Loyo, Kurs Rupiah Selasa Pagi Menguat ke Rp 14.385

Dolar Australia turun menjadi USD 0,7276 dari USD 0,7328.

Dolar AS dibeli 115,73 yen Jepang, lebih tinggi dari 115,31 yen Jepang pada sesi sebelumnya.

Dolar AS naik menjadi 0,9291 franc Swiss dari 0,9261 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2888 dolar Kanada dari 1,2806 dolar Kanada.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ranto Rajagukguk

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co