GenPI.co - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada akhir perdagangan, Selasa (15/3) waktu setempat.
Penguatan ini seiring gejolak harga minyak yang juga menekan mata uang euro.
Tak hanya itu, penguatan dolar AS juga terpengaruh pertemuan Rusia dan Ukraina yang mulai mencapai kemajuan negosiasi.
Indeks dolar AS mengukur greenback terhadap enam mata uang menguat 0,1 persen.
Pelaku pasar menantikan pernyataan Federal Reserve (The Fed) setelah melakukan pertemuan dua harinya.
Pada akhir perdagangan New York, euro melemah 0,1 persen menjadi USD 1,0933 setelah sempat menguat hampir 0,5 persen.
Pound Inggris menguat 0,2 persen menjadi USD 1,3027. Dolar AS dibeli yen Jepang menjadi 118,335 yen Jepang.
Kevin Matras, wakil presiden eksekutif di Zacks Investment Research mengatakan pelaku pasar akan mencermati kebijakan The Fed.
Pasalnya bank sentral AS itu akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poin.
"Pasar kemungkinan akan mendukung langkah tersebut karena menunjukkan The Fed akhirnya mengambil tindakan setelah tidak melakukan apa-apa terlalu lama," katanya. (*)
GenPI.co - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada akhir perdagangan, Selasa (15/3) waktu setempat.
Penguatan ini seiring gejolak harga minyak yang juga menekan mata uang euro.
Tak hanya itu, penguatan dolar AS juga terpengaruh pertemuan Rusia dan Ukraina yang mulai mencapai kemajuan negosiasi.
Indeks dolar AS mengukur greenback terhadap enam mata uang menguat 0,1 persen.
Pelaku pasar menantikan pernyataan Federal Reserve (The Fed) setelah melakukan pertemuan dua harinya.
Pada akhir perdagangan New York, euro melemah 0,1 persen menjadi USD 1,0933 setelah sempat menguat hampir 0,5 persen.
Pound Inggris menguat 0,2 persen menjadi USD 1,3027. Dolar AS dibeli yen Jepang menjadi 118,335 yen Jepang.
Kevin Matras, wakil presiden eksekutif di Zacks Investment Research mengatakan pelaku pasar akan mencermati kebijakan The Fed.
Pasalnya bank sentral AS itu akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poin.
"Pasar kemungkinan akan mendukung langkah tersebut karena menunjukkan The Fed akhirnya mengambil tindakan setelah tidak melakukan apa-apa terlalu lama," katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News