GenPI.co - Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berbalik turun pada akhir perdagangan, Selasa (5/4) waktu setempat.
Pelaku pasar bertaruh pada pengetatan kebijakan agresif dari Federal Reserve (The Fed) untuk menjinakkan inflasi.
Dilansir dari Xinhua, Rabu (6/4), Dow Jones Industrial Average turun 280,70 poin, atau 0,80 persen, menjadi 34.641,18.
S&P 500 turun 57,52 poin, atau 1,26 persen, menjadi 4.525,12.
Indeks Komposit Nasdaq turun 328,38 poin, atau 2,26 persen, menjadi 14.204,17.
Tujuh dari sebelas sektor S&P 500 berakhir di zona merah, dengan konsumen nonprimer dan teknologi masing-masing turun 2,35 persen dan 2,19 persen, memimpin pelemahan.
Sektor utilitas naik 0,67 persen, berhasil memimpin penguatan.
Gubernur Fed Lael Brainard berharap bank sentral AS secepatnya mengurangi neraca balance sheet di samping menaikkan suku bunga acuan untuk menekan inflasi.
"Sangat penting untuk menurunkan inflasi," kata Brainard.
Bank sentral AS akan merilis risalah pertemuan bulan Maret pada Rabu (6/4).
Pada pertemuan kebijakan bulan lalu, The Fed menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2018 dan mengindikasikan beberapa kenaikan suku bunga tahun ini.
Sementara itu, Institute for Supply Management melaporkan IMP Jasa AS (Indeks Manajer Pembelian) naik menjadi 58,3 persen pada Maret dari sebelumnya di 56,5 persen.
Laporan tersebut menunjukkan permintaan untuk layanan tetap kuat, tetapi rantai pasokan terus membatasi kapasitas sektor jasa.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News