GenPI.co - Nilai tukar rupiah di pasar spot exchange pada perdagangan, Rabu (20/4) pagi, melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Data Bloomberg pukul 09:24 WIB menunjukkan, mata uang Garuda terdepresiasi 21 poin atau 0,15 persen menjadi USD 14.361 per USD.
Pada pembukaan perdagangan, rupiah ditransaksikan di Rp 14.364 dari sebelumnya Rp 14.340 per USD.
Dalam zona koreksi itu, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi paling tinggi di Rp 14.365, sementara ternedah Rp 14.355.
Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), kurs rupiah ditransaksikan di Rp14.347 per USD dari sebelumnya Rp14.356.
Analis pasar uang Ariston Tjendra memproyeksikan nilai tukar rupiah tertekan.
Tekanan tersebut disumbang dari kenaikan imbal hasil obligasi AS yang meningkat ke level 2,9 persen.
Oleh karena itu, dia memprediksi mata uang Garuda terdepresiasi di kisaran Rp 14.320 hingga Rp 14.360 per USD.
Ditarik dari sepekan terakhir, nilai tukar rupiah mengalami apresiasi 0,24 persen.
Dalam sebulan terakhir, rupiah melemah 0,09 persen, tiga bulan menguat 0,01 persen dan transaksi setahun berjalan (year to date/ytd) terdepresiasi 0,69 persen.
Sementara itu, mayoritas mata uang kawasan Asia tercatat menguat terhadap dolar AS.
Yen Jepang di pasar spot exchange menguat 0,15 persen menjadi JPY 128 per USD, ementara Won Korea 0,26 persen ke KRW 1.237 per USD.
Selanjutnya, Dolar Singapura juga terapresiasi 0,04 persen menjadi SGD 1,36 per USD dan Dolar Taiwan 0,12 persen ke TWD 29,27 per USD.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News