GenPI.co - Menjelang Lebaran, biasanya busana pria baju koko menjadi incaran. Namun, pada Hari Raya Idulfitri tahun ini sepi dari pembeli.
"Enggak ada pergerakan. Ini (baju koko, red) masih banyak," kata pedagang baju koko, Supriyadi kepada GenPI.co saat ditemui di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (27/4/2022).
Dia menambahkan untuk penjualan baju koko pada tahun ini hanya mengalami perbedaan sedikit dengan dua tahun belakangan.
"Penjualan baju koko standar aja, lah," ujarnya.
Berdasarkan pantauan GenPI.co, toko baju koko di Pasar Tanah Abang hanya dihampiri satu atau dua orang saja.
"Malahan di bawah standar (penjualannya, red)," terang Supriyadi.
Namun, Supriyadi tidak menampik dengan adanya pelonggaran PPKM, setidaknya masih ada pengunjung yang datang ke toko dan membeli baju koko.
"Berbeda ya dari dua tahun lalu. Toko kami tutup total karena pandemi," jelas Supriyadi.
Supriyadi menyebut ada faktor lain yang membuat dagangannya tidak memiliki peningkatan yang cukup signifikan.
"Yang lirik banyak, duit orang-orangnya saja pada enggak ada kayanya," ungkapnya.
Sementara itu, untuk harga satu baju koko yang dijual Supriyadi dibanderol mulai dari Rp 60.000 - Rp 65.000.
Kendati demikian, Supriyadi tetap bersyukur karena bisa mencapai omzet hingga tujuh juta per harinya.
"Kisaran Rp 5 juta sampai Rp 7 jutaan," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News