Dijejali Banyak Investasi, IKN Nusantara Bisa Kurang Bermakna

17 Agustus 2022 05:10

GenPI.co - Dosen Ekonomi Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya Dr. Abdul Aziz SR menyoroti pidato Presiden Joko Widodo terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pembangunan IKN juga akan menjadi motor penggerak ekonomi baru dengan 80 persen investasi dari sektor swasta.

"Kalau pemindahan ibu kota dijejali dengan kegiatan ekonomi yang sangat besar akan membuat kurang bermakna. Pemindahan ibu kota itu permasalahannya karena Jakarta terlalu padat dengan kegiatan ekonomi dan investasi," katanya di Jakarta, Selasa (16/8/2022).

BACA JUGA:  Sri Mulyani Bawa Kabar Baik, IKN Nusantara Tancap Gas

Namun, bukan berarti pada IKN Nusantara tidak ada kegiatan ekonomi sama sekali.

"Sebaiknya kegiatan ekonomi yang ada di wilayah itu tidak terlalu besar dan fokus pada pemerintahan," ujarnya.

BACA JUGA:  Pengusaha Diminta Ikut Kawal Perkembangan IKN Nusantara

Menurut dia, untuk kegiatan ekonomi dan investasi, bisa diarahkan pada wilayah lain yang ada di Indonesia seperti Sulawesi, Sumatera, Nusa Tenggara atau Papua.

Dia meminta pemerintah menyiapkan infrastruktur agar investasi bisa masuk pada wilayah-wilayah tersebut.

BACA JUGA:  Cantiknya Bidadari Hawaii, Atlet Selancar Berparas Aduhai

Aziz menambahkan, permasalahan yang menjadi latar belakang pemindahan ibu kota tersebut adalah kepadatan yang sangat tinggi di Jakarta dengan kegiatan ekonomi dan investasi. 

"Jadi, kepadatan itu jangan diulang di IKN," tuturnya. (antara)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co