GenPI.co - Kenaikan harga telur yang drastis membuat sejumlah pedagang turut resah, tak terkecuali Aminah sebagai penjual kue.
Menurut Aminah, kenaikan harga telur mencapai Rp 32.000 per kilogram (kg) membuat kesulitan berjualan.
"Bahan dasar buat kue itu, kan, tepung dan telur, ya, semuanya pada naik begini bagaimana bisa jualan," ujar Aminah kepada GenPI.co, Selasa (24/8/2022).
Dia mengaku untuk membuat satu loyang black forest membutuhkan telur sebanyak 6 butir, sehingga kenaikan harga mempengaruhi jumlah per kilogramnya.
"Biasanya sekilo telur bisa bikin empat loyang, sekarang cuma dua saja, kan bahan baku naik semuanya," ungkapnya.
Aminah juga menyebutkan harga telur yang terus naik ini memutuskan untuk tidak berjualan terlebih dahulu.
"Ya, paling hari ini terakhir jualan karena bahan baku naik semua, mau nggak mau Mogok kerja," terang dia.
Meski demikian, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memprediksi kenaikan harga ini hanya sementara sampai akhir September 2022.
Untuk menindaklanjuti masalah ini, Zulhas sudah meminta pengusaha telur untuk menghentikan afkir dini.
"Ini siklus, akhir September seharusnya sudah di bawah Rp 30 ribu lagi," tutur Mendag Zulhas.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News