KRKP Dukung Langkah Presiden Jokowi Kembangkan Sorgum di Indonesia

25 Agustus 2022 17:20

GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menggencarkan penanaman sorgum di tengah ketidakpastian global yang menciptakan krisis pangan di Indonesia.

Jokowi bahkan mengajak para pengusaha untuk menanam sorgum yang menjadi tanaman serbaguna dengan dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri.

Sebab, bisnis di bidang pangan merupakan usaha yang sangat prospektif.

BACA JUGA:  Terkait Cacar Monyet, Presiden Jokowi Beri Perintah Langsung ke Menkes Budi

Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah mendukung langkah Presiden Jokowi yang mengajak pengusaha dan masyarakat untuk menanam sorgum guna mensubstitusi dan menekan laju impor gandum.

"Saya kira wacana sangat bagus, ajakan yang bagus, memang situasinya harus memaksa kita untuk melakukan itu kenapa karena situasi pangan kita sudah terlalu dalam ya masuk dalam perangkap jebakan impor, kira-kira begitu," ucap Said Abdullah dalam keterangannya, Kamis (25/8/2022).

BACA JUGA:  Jenderal Listyo Buka-bukaan Kasus Ferdy Sambo, Presiden Jokowi Disebut

Said juga menyoroti ketergantungan Indonesia terhadap gandum yang masih harus diimpor.

Di sisi lain, efek perang Rusia dengan Ukraina yang menyebabkan ratusan juta ton gandum di kedua negara itu tertahan.

BACA JUGA:  Momen Bahagia Jokowi Sambut Cucu Kelima, Selamat!

Oleh karena itu, pemerintah didorong untuk segera menyiapkan alternatif pangan utama ketika mengalami gangguan rantai pasok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Dan sayangnya, gandum itu sekarang jadi komoditas atau bahan pangan yang dikonsumsi terbesar setelah padi sebagai sumber karbohidrat. Sehingga kalau memang gandumnya ada gangguan, pasti ada pengaruh di dalam negeri dan mungkin presiden melihat ini bagus ya," ucapnya.

Said menilai, penanaman sorgum sudah dilakukan sejak dahulu sebab memiliki potensi yang besar dan cocok untuk menggantikan gandum.

"Sebenarnya kalau di konteks sorgum, kalau dibuat subtitusi gandum itu jelas ya dan harusnya dari dulu karena punya potensi yang sangat besar. Sorgum punya kesejarahan yang lama juga di konteks Indonesia secara ekologi cocok," ungkap dia.

Oleh karena itu, dengan potensi besar yang dimiliki sorgum, sudah seharusnya diproduksi secara masif dengan memperkuat sisi produtifitasnya.

"Kalau ditanya potensial ya sangat potensial dari sisi produksi walaupun masih ada hal yang perlu diperkuat misalnya di sorgum yang ditanam oleh masyarakat selama ini produktivitasnya masih rendah," terang Said.

Namun, pemerintah juga perlu membuat peta jalan atau roadmap yang jelas untuk dijalankan agar dapat memproduksi sorfgum dengan efektif dan efisien.

"Yang kami inginkan sebenarnya bagaimana pada saat ada peta jalan. Sehingga tadi perlu ada perubahan tapi dengan cara apa itu harus menjadi suatu pemikiran sehingga jangan keliru gitu menurut saya caranya tadi salah satunya kalau di konteks yang sekarang ya memperkuat produktivitas dan pengembangan teknologi, teknis budidaya kemudian pendampingan dan seterusnya," beber Said.

Tak hanya sorgum, untuk menekan impor dan ketahanan pangan nasional produk holtikultura juga perlu mendapat perhatian pemerintah untuk dibuatkan peta jalan ketahanan pangan nasional.

"Itu yang perlu dipikirkan, termasuk buah-buahan ya produk holtikultura banyak juga impor. Artinya harus ada satu desain yang komprehensif dan itu gradual dalam arti kata strategi perubahannya jelas gitu, waktu ke waktu seperti apa dan seterusnya," tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co