GenPI.co - Warung Madura menjadi pesaing jaringan minimarket, seperti Indomaret dan Alfamart.
Sama seperti Alfamart dan Indomaret, warung Madura juga menjual berbagai kebutuhan pokok masyarakat.
Warung Madura pun sangat mudah ditemukan di berbagai titik di kota besar seperti Jakarta.
Selain harga produknya yang murah, warung Madura juga mayoritas buka 24 jam nonstop.
Para pemilik warung Madura pun memiliki cara tersendiri agar usahanya laris manis.
Salah satu pemilik warung Madura Helmi Malik mengatakan harga menjadi faktor kunci.
“Harus pintar-pintar mengelola harga,” kata Helmi dalam kanal YouTube pribadinya pada 20 November 2021.
Menurut Helmi, pelanggan dan pembeli baru akan tertarik apabila merasa cocok dengan harga barang di warung Madura.
“Selain itu, juga bisa menarik pembeli yang jauh. Yang jauh bisa mendekat. Oleh karena itu, ada perang harga,” ucap Helmi.
Dia menjelaskan pemilik warung Madura bisa melihat harga barang di berbagai tempat, seperti Indogrosir dan agen.
Setelah belanja di agen, pemilik warung Madura harus membandingkan harga produk yang dibeli.
Helmi mencontohkan pembelian kopi saset. Dia menyebut harga tiga renteng kopi Rp 33 ribu.
Itu berarti harga per renteng Rp 11 ribu. Satu renteng terdiri dari sepuluh saset kopi.
“Kalau di sana (warung lain, red) jual satu biji Rp 1.500, dua biji Rp 3 ribu. kita bisa jual dua biji Rp 2.500,” ucap Helmi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News