IMA Ajak Semua Pihak Bekerja Sama demi Hadapi Resesi Global

08 Oktober 2022 20:28

GenPI.co - Indonesia Marketing Association (IMA) mengajak semua pihak bersama-sama membangun kesadaran soal arti penting pembangunan berkelajutan (sustainable development goals/SDGs).

Gotong royong akan menjadi modal berharga menyambut kondisi sulit yang mana resesi global diperkirakan terjadi pada 2023.

Plt. Perdagangan Dalam Negeri Syailendra pun mengajak semua pihak mengupayakan ketahanan pangan karena Indonesia punya tanah yang luas dan subur.

BACA JUGA:  Resesi Global Menghantui, Harga 3 Kripto Naik Sangat Tinggi

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan pembangunan di Bali saat ini dan ke depan sudah sesuai inisiatif SDGs.

Menurut dia, pembangunan di Bali tetap memperhatikan budaya dan lingkungan menuju kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA:  Sri Mulyani Prediksi Resesi 2023, Perhatikan 5 Kiat Aman Atur Investasi

"Kami sudah mengimplementasikan SDGs untuk pengembangan Bali ke depan dengan nama Bali Era Baru, dengan memperhatikan budaya, lingkungan, ekonomi, dan kesejahteraan," ujar Oka dalam Rakernas IMA di Bali, Sabtu (8/10).

Rakernas itu diikuti 200 perwakilan dari 89 chapter dari total 2.963 anggota di Indonesia.

BACA JUGA:  Hadapi Resesi 2023, Sandiaga Uno Sebut UMKM jadi Senjata Ampuh

Dalam kesempatan itu, Presiden IMA Suparno Djasmin juga menyerahkan 2.600 pohon mangrove kepada Oka Artha.

Hal itu menjadi bukti arti penting perawatan lingkungan sebagai salah satu poin dalam SDGs untuk mendukung target 2030.

IMA sendiri terus mendorong sosialisasi profesionalisme pemasaran melalui branding dan meningkatkan awareness dan implementasi 17 sustainable development goals.

Salah satunya ialah tujuan kedelapan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak.

IMA juga bergabung dalam Indonesia Global Compact Network (IGCN) yang merupakan jaringan institusi dan korporasi di Indonesia.

IMA pun membentuk fungsi business sustainability untuk membangun kesadaran internal guna membantu Indonesia mencapai target-target sustainable development goals.

Suparno mengatakan ancaman resesi perekonomian dunia bisa memicu kemunduran ekonomi.

Oleh karena itu, masyarakat perlu hati-hati dalam navigasi dan antisipasi ketidakpastian yang disebabkan oleh resesi global tersebut.

World Trade Organization (WTO) menurunkan angka prediksi pertumbuhan ekonomi dari 3,3 menjadi 2,3 persen pada 2023.

Resesi ekonomi sendiri bisa memicu penurunan keuntungan perusahaan, pengangguran meningkat, dan kemunduran ekonomi.

“Meski kondisi ekonomi global yang sedang bangkit dari pandemi covid-19, dunia dihadapkan potensi resesi, inflasi yang didorong krisis energi, dan kondisi geopolitik yang mengganggu supply chain yang terjadi berkepanjangan,” ucap Suparno.

Dia menjelaskan negara-negara kompak meningkatkan suku bunga untuk mengendalikan laju inflasi.

“Di Indonesia, Pak Jokowi menyampaikan tahun depan perekonomian kita berpotensi kurang cerah,” ucap Suparno. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co