Hadapi Isu Resesi pada 2023, Pemkot Bandung Siapkan Langkah Strategis

12 Oktober 2022 17:10

GenPI.co - Hadapi isu resesi yang akan menghantam pada 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berupaya mengambil langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.

Kondisi Kota Bandung pada September 2022 terjadi inflasi sebesar 0,91 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,85.

Terjadi inflasi di Jawa Barat sebesar 1,21 persen, sedangkan nasional terjadi inflasi sebesar 1,17 persen.

BACA JUGA:  Sri Mulyani Prediksi Resesi 2023, Perhatikan 5 Kiat Aman Atur Investasi

Namun, demikian angka inflasi Kota Bandung masih di bawah angka inflasi Provinsi Jawa Barat dan Nasional.

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna, pertumbuhan ekonomi Kota Bandung pada 2021 mengalami peningkatan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada 2020.

BACA JUGA:  Hadapi Resesi 2023, Sandiaga Uno Sebut UMKM jadi Senjata Ampuh

Pada 2021 ekonomi tumbuh sebesar 3,76 persen, sementara pada 2020 pertumbuhan ekonomi Kota Bandung mengalami kontraksi sebesar -2,28 persen.

Membaiknya pertumbuhan ekonomi didukung pencapaian target vaksinasi melebihi 100 persen, sehingga kasus covid-19 di Kota Bandung dapat dikendalikan.

BACA JUGA:  IMA Ajak Semua Pihak Bekerja Sama demi Hadapi Resesi Global

"Resesi jelas bukanlah kondisi yang menguntungkan bagi perekonomian. Saat resesi ekonomi terjadi hampir semua jenis bisnis baik yang berskala besar maupun berskala kecil akan terkena dampaknya," ujarnya di Bandung, Rabu (12/10/2022).

Hal tersebut bisa diperparah dengan kondisi kredit kian ketat, sehingga permintaan atau pengajuan permohonannya menurun atau menjadi lebih lambat.

Ema menyebut kondisi itu menciptakan kekhawatiran, ketidakpastian, dan ketakutan secara umum.

"Resesi ekonomi tidak hanya berpengaruh terhadap pemerintah, tapi juga perusahaan maupun kehidupan individu," ujarnya.

Oleh karena itu, anggaran program-program dan kegiatan prioritas dari seluruh sektor pembangunan harus dikaitkan juga dengan upaya penurunan angka kemiskinan, pengangguran terbuka, dan kesenjangan pendapatan.

Beberapa langkah untuk mengantisipasi resesi ekonomi di antaranya memaksimalkan belanja pemerintah, pemberian bantuan/stimulus bagi UMKM, dan memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan untuk investasi.

"Pemkot Bandung juga telah menyusun program kegiatan yang menunjang terhadap pengendalian inflasi, bisa dengan mengandalkan pendapatan lewat jasa. Kita juga harus memprioritaskan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)," jelasnya,

Direktur Eksekutif Indef (Insitute for Development of Economics and Finance) Tauhid Ahmad menambahkan, perekonomian daerah akan mengalami penurunan, namun tidak separah saat awal pandemi covid-19 pada 2020-2021.

"Sektor yang akan sangat terpengaruh adalah dari sisi ekspor dan konsumsi rumah tangga. Dari sisi ekspor turun jadi 8 persen. Investasi turun 6,1 persen, dan konsumsi rumah tangga menurun 5 peren," paparnya.

Dia berharap Pemkot Bandung bisa menaikkan konsumsi pemerintah, salah satunya dengan mengelola volatile food untuk mengatasi inflasi," tuturnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co