XL Axiata Dukung Budi Daya Maggot dan Hidroponik di Pesantren Berbasis IoT

16 Maret 2023 23:40

GenPI.co - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mendukung budi daya maggot dan hidroponik di pondok pesantren berbasis Internet of Things (IoT).

Chief Enterprise & SME Officer XL Axiata Feby Sallyanto mengatakan program Pesantren Digital dari XL Axiata ini menyediakan sejumlah solusi digital yang bisa dimanfaatkan oleh pengelola pondok pesantren di seluruh Indonesia.

Dia menyebut, penyediaan solusi IoT ini juga merupakan implementasi beberapa dari sekian banyak hasil inkubasi IoT di Laboratorium XCamp XL Axiata.

BACA JUGA:  XL Axiata Catat Alami Kenaikan Trafik Data 50% saat Liburan Natal dan Tahun Baru 2023

"Dipilih beberapa solusi IoT yang memang cocok dan dapat diterapkan, sehingga diharapkan dapat tercipta pemberdayaan ekonomi di lingkungan Pesantren, seperti yang dilakukan di Ponpes Hidayatullah Depok," tuturnya dalam keterangan resmi, Kamis (16/3/2023).

Solusi IoT Maggot dikembangkan oleh XCamp sebagai laboratorium pengembangan solusi IoT milik XL Axiata untuk budidaya maggot, yang memiliki sejumlah fitur pemantauan lingkungan dan kontrol suhu atau kelembaban di lokasi peternakan Black Soldier Fly (BSF).

BACA JUGA:  XL Axiata Siapkan Pembangunan Infrastruktur dan Ekosistem Jaringan di Wilayah IKN

BSF adalah jenis lalat yang telurnya kemudian menjadi larva maggot.

Manfaat dari solusi ini adalah untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya operasional dan sumber data untuk keperluan Big Data dan Artificial Intelligent untuk mempermudah perencanaan, proyeksi, hingga perawatan.

BACA JUGA:  XL Axiata Fokus pada 3 Pilar untuk Akselerasi Pertumbuhan Bisnis

"Budidaya maggot ini secara tidak langsung juga mendukung program pengolahan dan pemberdayaan sampah organik dan non organik di pesantren," ujarnya.

Sedangkan untuk budidaya hidroponik, solusi IoT Hidroponik menyediakan manfaat berupa sistem memonitoring, auto feeding nutrisi, serta pemantauan suhu lingkungan tempat budidaya.

"Solusi IoT untuk hidroponik ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas rata-rata lebih dari dua kali lipat," katanya.

Feby menyebut tanpa menggunakan alat ini, pengukuran nutrisi untuk tanaman dilakukan secara manual sehingga terdapat kecenderungan terjadi ketidakakuratan pengukuran dan keterlambatan penambahan nutrisi.

"Hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang konsisten dan mempengaruhi produktivitas," ucapnya. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co