GenPI.co - PT PLN (Persero) menciptakan visibilitas yang tinggi sekaligus menjaga efisiensi di titik paling optimal, sehingga mampu memastikan finansial perusahaan menjadi lebih sehat dan sustain.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan melalui strategi proactive debt management, pihaknya mempercepat pembayaran pokok utang bahkan sebelum jatuh tempo.
Inisiatif tersebut mampu mengurangi beban bunga dan keuangan sebesar Rp 10 triliun dalam dua tahun terakhir. Dari yang awalnya sebesar Rp 27 triliun pada 2020 menjadi Rp 20 triliun pada 2021 dan kembali turun menjadi Rp 17 triliun pada 2022.
Darmawan pun mengapresiasi dukungan pemerintah melalui Kementerian Keuangan yang telah melakukan perubahan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 159/2022 tentang tata cara penyediaan, pencairan, dan pertanggungjawaban dana kompensasi.
"Hal ini membuat pembayaran dana kompensasi bagi perusahaan menjadi lebih cepat dan berdampak pada perbaikan arus kas operasi perusahaan," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (5/5/2023).
Lebih lanjut, PLN berhasil membangun tata kelola energi primer dengan menciptakan sistem monitoring digital yang terintegrasi dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM.
"PLN mengubah sistem pengawasan energi primer dari sebelumnya berfokus pada titik bongkar menjadi titik muat. Hasilnya rantai pasok energi primer jauh lebih kokoh dari tahun-tahun sebelumnya, dengan ketersediaan di atas 20 Hari Operasi (HoP)," jelas Darmawan.
Selain meningkatkan keandalan pasokan listrik bagi pelanggan, PLN juga membangun sistem pelayanan pelanggan yang mudah, cepat dan terintegrasi melalui Super Apps PLN Mobile.
"PLN juga menyediakan ruang komunikasi dalam sistem digital. Seluruh kendala maupun tantangan mampu direspons cepat oleh perusahaan sehingga menghasilkan layanan yang lebih cepat," tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News