Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, RPJPN 2025-2045 Diluncurkan

15 Juni 2023 21:00

GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (15/6).

“Untuk mencapai Indonesia Emas 2045 dibutuhkan smart execusion, smart leadership, strong leadership, yang berani dan pandai mencari solusi, dan yang punya nyali,” tutur Jokowi.

Dalam Struktur RPJPN 2025-2045 yang diluncurkan, terdapat enam bab yang menjadi fokus pembangunan Indonesia.

BACA JUGA:  Pengamat Beber Alasan Airlangga Hartarto Unggul di Survei LKPI

Di antaranya ialah Selayang Pandang Pembangunan Indonesia, Megatren dan Modal Dasar, Indonesia Emas 2045, serta Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan.

Ada juga Indonesia Bertransformasi: Kolaborasi Menuju Indonesia Emas 2045, Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan Sarana Prasarana Menuju Negara Nusantara, dan Mengawal Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA:  Pilpres 2024: Airlangga Hartarto Ngebet Capres, Zulkifli Hasan Cawapres

Pada area transformasi ekonomi, pertumbuhan sebesar lima persen yang saat ini telah digapai masih perlu ditingkatkan. 

Dengan skenario transformatif, diperlukan rata-rata pertumbuhan sebesar enam persen agar pada 2041 Indonesia dapat keluar MIT. 

BACA JUGA:  Airlangga Hartarto Tertinggi di Survei LSI, Pengamat Singgung Penerus Jokowi

Dengan skenario sangat optimis, rata-rata pertumbuhan sebesar tujuh persen agar tahun 2038 Indonesia dapat keluar MIT.

Indonesia dibekali berbagai kekuatan yang harus diperhitungkan. Pertama, Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dengan angkatan kerja sebesar 146,6 juta. 

Perluasan lapangan kerja tentunya menjadi fokus penting. Kedua, optimalisasi peluang bonus demografi. 

Saat ini Indonesia berada pada periode Rasio Ketergantungan Penduduk yang paling rendah (Puncak Bonus Demografi), yang terjadi hanya satu kali dalam sejarah peradaban suatu negara, sehingga hal tersebut harus bisa dioptimalkan.

Ketiga, letak wilayah Indonesia yang strategis sangat menguntungkan dalam perdagangan internasional. 

Selain itu, pengaruh musim menjadikan Indonesia menjadi negara agraris. Keempat, melimpahnya sumber daya alam dengan kekayaan cadangan mineral yang sangat besar.

Indonesia menjadi peringkat pertama cadangan Nikel (21 juta MT), Bauksit peringkat ke-6 (1 miliar MT), Tembaga peringkat ke-7 (24 juta MT), Timah peringkat ke-1 (0,8 juta MT).

Namun, Indonesia tetap perlu bersiap menghadapi berbagai tantangan yang akan muncul, yang terkait dengan peningkatan produktivitas SDM, peningkatan produktivitas modal, perubahan iklim, hingga tantangan stabilitas global ke depan yang semakin dinamis.

Turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peluncuran tersebut di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co