GenPI.co - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dipuji habis-habisan karena Amerika Serikat.
Pasalnya, Menteri Bahlil mampu meyakini Amerika Serikat untuk melakukan investasi di Indonesia dalam jumlah besar.
Tak tanggung-tanggung, Amerika Serikat dikabarkan melakukan investasi sebesar 500 juta US Dollar atau sekitar Rp 7,5 triliun.
Investasi tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun industri pembuatan panel dan modul surya di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah.
Wakil Direktur INDEF Eko Listiyanto mengapresiasi kinerja Bahlil yang mendapatkan kepercayaan dari investor Amerika Serikat tersebut.
Menurutnya, Bahlil harus terus mengawal dan memastikan komitmen investasi tersebut terealisasi.
“Harus dipastikan juga oleh pemerintah bahwa investasi ini bagus kalau sampai masuk, saya rasa itu sebuah pencapaian juga bagi BKPM. Tetapi di sisi lain harus dipastikan bahwa iklim bisnis panel surya di Indonesia itu memang market friendly atau investment friendly,” ujar Eko dari rilis yang diterima GenPI.co, Selasa (27/6).
Eko menambahkan investasi pada sektor panel surya sejalan dengan industri hijau yang sedang digaungkan baik oleh pemerintah maupun pelaku industri.
“Ya memang biasanya kalau kami datangin mereka punya komitmen, apalagi ini kan panel surya sesuatu yang lagi naik daun juga di Indonesia, jadi banyak juga yang mulai meminati,” katanya.
Dikatakan Eko dengan membangun industri panel surya, dia mengatakan arah kebijakan pemerintah sudah tepat karena berpihak kepada pengembangan ekonomi yang tetap memperhatikan lingkungan dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT).
“Yang penting itu adalah arah bahwa kalau Indonesia pro dengan upaya ekonomi sustainable development, termasuk panel surya bagian dari energi terbarukan,” tuturnya.
Lanjut Eko menyampaikan adanya komitmen investasi dari perusahaan Amerika Serikat menandakan iklim investasi di Indonesia membaik dan menarik bagi para investor, tinggal pelaksanaan di lapangannya.
“Ada komitmen dari Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan di sana mau membangun panel surya di sini, itu bagus. Berarti iklim investasi di panel surya ini baik, tapi di dalam negeri juga harus dipastikan bahwa kondisi bisnis di panel surya-nya juga menarik," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News