PEFINDO Gelar The 4th ACRN Conference di Jakarta untuk Inovasi Layanan Jasa Keuangan

14 Juli 2023 18:20

GenPI.co - Pelaku industri jasa keuangan terus berlomba melakukan inovasi layanan yang fokus pada kecepatan, efisiensi, pengalaman pelanggan dan keamanan.

Salah satu strateginya melalui optimalisasi penggunaan laporan kredit untuk menghasilkan inovasi yang efektif menciptakan peluang bisnis baru namun dengan tetap menjaga risiko.

Hal ini menjadi fokus dalam acara The 4th Asia Credit Reporting Network (ACRN) Conference yang diadakan di Jakarta, Kamis (13/7/2023) dengan tema "Unlocking the Power of Credit Reporting: Enhancing Innovative Financial Services" yang diselenggarakan oleh PEFINDO Biro Kredit IdSore.

BACA JUGA:  Kredit Pintar Tingkatkan Literasi Keuangan Pelaku UMKM di Bandung

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang peran laporan kredit dalam memacu inovasi layanan keuangan dan mencari solusi atas tantangan yang dihadapi.

ACRN adalah organisasi industri pelaporan kredit di Asia yang anggotanya terdiri dari lembaga penyedia infrastruktur pelaporan kredit dari sembilan negara termasuk PEFINDO Biro Kredit IdScore yang mewakili Indonesia.

BACA JUGA:  Layanan Kredit Bertebaran, Bisnis Elektronik Makin Moncer

ACRN berperan dalam memajukan industri pelaporan kredit dengan fokus pada isu-isu terkini dan membantu anggotanya mengambil langkah proaktif dalam menghadapi perubahan lingkungan yang terus berkembang.

"Inovasi lembaga keuangan dapat lebih kreatif dan leluasa dengan pemahaman mendalam tentang profil nasabah dan risikonya yang ada di laporan kredit historis," kata Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit IdSore Yohanes Arts Abimanyu di sela sela acara yang dihadiri oleh praktisi industri jasa keuangan, Kamis (13/7/2023).

BACA JUGA:  Jangan Pinjam ke Rentenir, Sekarang Sudah Ada Program Kredit ini

Dengan menggali infomasi dari laporan kredit, penyedia layanan keuangan dapat mendalami karakter, kelayakan kredit dan profil risiko calon debitur dengan lebih akurat berdasarkan preferensi risiko dan jenis layanan yang mereka miliki seperti keuangan digital, fintech, atau urun dana.

Hal ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan inovasi untuk target segmen tertentu, mengembangkan solusi keuangan sesuai kebutuhan, atau memperkenalkan model peminjaman baru.

Selain itu, laporan kredit juga memungkinkan otomatisasi dan penyederhanaan proses pemberian layanan keuangan.

Dengan mengintegrasikan data laporan kredit ke dalam platform dan aplikasi digital, lembaga keuangan dapat mempercepat proses registrasi, analisis kredit, persetujuan, dan pemantauan selama pinjaman berjalan.

Hal ini akan meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi pekerjaan manual, dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.

Abimanyu menambahkan pemanfaatan laporan kredit juga mampu meningkatkan kemampuan deteksi dan pencegahan fraud di sektor layanan keuangan.

Dengan mengkombinasikan data laporan kredit dan data lainnya, lembaga keuangan dapat mendeteksi potensi terjadinya fraud.

Tentu saja ini juga akan memperkuat aspek keamanan dan melindungi lembaga keuangan dari terjadinya risiko transaksi ilegal.

"Akses informasi kredit yang komprehensif dari sumber terpercaya memungkinkan inovasi lembaga keuangan lebih mudah diwujudkan untuk mendukung pengembangan strategi bisnis ke depan. Dan, dengan memanfaatkan data laporan kredit, lembaga dapat menggali peluang baru, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan mengembangkan solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang" tutunya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co