Tahun Politik 2024 Disebut Punya Dampak Positif, Perekonomian Bakal Baik-baik Saja

18 Juli 2023 21:20

GenPI.co - Tahun politik pada 2024 diprediksi membawa pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.

Perekonomian bakal berada dalam kondisi baik-baik saja di tengah hiruk-pikuk perhelatan pesta demokrasi tahun depan.

Hal itu disampaikan oleh pembicara yang menghadiri Dialog Ekonomi Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB) dengan tema "Mebangun Optimisme Ekonomi di Musim Kontestasi, Menelisik Tantangan dan Peluang ke Depan".

BACA JUGA:  Potensi Energi Baru Terbarukan di Jabar Butuh Investasi dan Pembiayaan Hijau

Acara ini pun mendapat dukungan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar Erwin Gunawan Hutapea menyebut penyelenggaraan pilkada atau pilpres dapat meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk perlengkapan dan persiapan pemilu.

BACA JUGA:  Bank Indonesia Jabar Sebut Investasi Energi Baru Terbarukan Perlu Diakselerasi

"Pengeluaran pemerintah tersebut memberikan efek peda sektor ekonomi lain seperti sektor industri dan perdagangan dan sektor lainnya," katanya di Hotel Savoy Homann Bandung, Selasa (18/7/2023).

Erwin mempredisi pilkada dan pilpres serentak pada 2024 memiliki dampak positif yang lebih besar dibandingkan dampak negatif.

BACA JUGA:  Jabar Diharapkan Dapat Menjadi Pusat Industri Kreatif di Indonesia

"Banyak sektor ekonomi yang tumbuh memanfaatkan momen politik 2024," ucapnya.

Erwin yakin masyarakat saat ini sudah makin dewasa dalam menyambut gelaran pemilu.

Indikasinya, yakni mampu melewati pandemi covid-19 yang jauh lebih berat memberikan tekanan pada kondisi ekonomi nasional dan global.

"Histori 2014 dan 2019, kita bisa melewati tahun politik dengan baik, ekonomi juga bisa tumbuh positif," tuturnya.

Direktur Eksekutif Surveilans, Pemeriksaan, Statistik Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Priyanto Budi Nugroho menitikberatkan hal yang perlu diwaspadai ialah resiko perlambatan ekonomi global.

Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memperkirakan ekonomi global akan tumbuh 2,7 persen pada 2023 dan 2,9 persen pada 2024, lebih rendah dari pertumbuhan 2022 sebesar 3,2 persen.

Selain itu, risiko tambahan yang perlu diwaspadai antara lain ancaman resesi, fragmentasi geopolitik, peningkatan beban utang, dan perubahan iklim.

"Kita survive menghadapi pandemi Covid-19, sekarang sudah mulai pulih. Kita optimistis akan kembali take off jika kontestasi politik ini berlangsung lancar, tentu tetap menjaga kewaspadaan terkait tahun politik ini," ujarnya.

Adapun kegiatan dialog ekonomi ini disponsori oleh di antaranya Bio Farma, PT Telkom, PT PLN, LRT Jabodebek, CIMB Niaga, OJK Jabar, dan KAI Daop 2. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co