GenPI.co - PT Pelita Air Service (Pelita Air) mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya mengelola risiko perubahan iklim.
Maskapai penerbangan itu mendukung transisi energi serta mencapai target net zero emission Indonesia pada 2060.
Salah satu langkah yang dilakukan Pelita Air ialah melalui pengembangan bisnis pasar karbon.
Pelita Air pun menjadi maskapai penerbangan pertama Indonesia yang masuk bagian ekosistem bursa karbon di Pertamina Group.
Pelita Air berpartisipasi dalam pembelian transaksi perdana karbon trading secara langsung dalam peluncuran bursa karbon IDX di Bursa Efek Jakarta yang diresmikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (26/9).
“Pelita Air memiliki komitmen penuh untuk mendukung pengurangan emisi karbon dan pengembangan proyek energi bersih untuk operasi penerbangan,” kata Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan.
Dia menuturkan Pelita Air merealisasikan beberapa program sebagai implementasi aksi Net Zero Industri Aviasi.
Selain transaksi perdagangan kredit karbon, Pelita Air telah menjalankan Green Operating Procedure dalam operasional penerbangan pesawat.
Langkah itu dilakukan agar penggunaan bahan bakar lebih efisien dan bisa berkontribusi di dalam kebijakan carbon reduction.
Pelita Air pun menjadi maskapai pertama di Indonesia yang lolos sertifikasi Electronic Flight Bag (EFB) level 2 dan Paket Penerbangan Digital (paper less operation).
EFB adalah perangkat digital yang diintegrasikan dengan sistem operasi dan pesawat yang memandu dan menyediakan data, khususnya saat take off dan landing, yang berhubungan dalam hal keselamatan penerbangan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News