Pemerintah Dorong Pertumbuhan Perkotaan Berkelanjutan Guna Mencapai Indonesia Emas 2045

16 Desember 2023 11:00

GenPI.co - Visi Indonesia Emas 2045 menunjukkan tekad yang kuat dari bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju dan berdaulat. Keberhasilan dalam mencapai visi tersebut sangat bergantung pada pelaksanaan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.

Pembangunan perkotaan ini bertujuan untuk menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang cerdas, inklusif, dan berkelanjutan.

Pertumbuhan pesat kawasan perkotaan di Indonesia tidak hanya membawa dampak positif, tetapi juga kompleksitas tantangan dan permasalahan yang harus dihadapi.

BACA JUGA:  Pemerataan Pembangunan Jokowi Berpotensi Menuju Indonesia Emas 2045

Salah satunya adalah arus urbanisasi yang cepat, yang menimbulkan tekanan terhadap sumber daya yang ada. Selain itu, tantangan lainnya adalah degradasi kualitas lingkungan yang perlu diatasi.

Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

BACA JUGA:  Airlangga Hartarto Paparkan Strategi Pemerintah Menuju Indonesia Emas 2045

Pemerintah perlu mengimplementasikan kebijakan yang mendukung pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, seperti pengelolaan sumber daya yang efisien dan perlindungan lingkungan. Masyarakat juga perlu terlibat aktif dalam proses pembangunan, dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.

Dengan adanya kerjasama yang baik antara semua pihak, diharapkan visi Indonesia Emas 2045 dapat tercapai dengan sukses. Bangsa Indonesia akan menjadi negara maju yang berdaulat, dengan perkotaan yang berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.

BACA JUGA:  Menko Airlangga: Indonesia Punya Modal Besar untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Oleh karena itu, penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) menjadi sangat krusial dalam merinci langkah-langkah strategis untuk mengarahkan pertumbuhan perkotaan yang sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dan mencapai Indonesia Emas 2045.

“Masih terdapat gap antara penyusunan RDTR dalam realisasi Investasi di Indonesia dan saat ini penyusunan RDTR harus dapat beradaptasi dengan tantangan pengembangan ekonomi mendatang diantaranya urbanisasi, middle income trap, bonus demografi, sustainability development dan investment, economic development issues, blue and green economy serta global warming,” tutur Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Wahyu Utomo dalam sambutannya pada acara Focus Group Discussion (FGD) yang bertema “Mewujudkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Berkualitas untuk Mendorong Pertumbuhan Perkotaan Berkelanjutan Guna Mencapai Indonesia Emas 2045” di Jakarta, Senin (11/12).

Melalui kegiatan FGD ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan RDTR yang berkualitas yang didalamnya terdapat perumusan strategi dan langkah-langkah tindak lanjut yang konkrit untuk mencapai pertumbuhan perkotaan yang berkelanjutan sesuai dengan visi besar Indonesia Emas 2045.

Kegiatan FGD yang dilaksanakan secara luring dan daring dengan dihadiri oleh kurang lebih 400 peserta dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah dan para mahasiswa tersebut ditutup oleh Asisten Deputi Penataan Ruang dan Pertanahan Kemenko Bidang Perekonomian Marcia.

“RDTR bukan hanya sebagai alat perencanaan, tetapi juga sebagai wahana inovasi yang juga mempertimbangkan beberapa isu global yang dihadapi. Keberhasilan implementasi RDTR memerlukan kolaborasi yang erat antara Pemerintah, ahli tata kota dan pihak-pihak terkait lainnya. Selain itu, hadirnya perkembangan teknologi AI dan konsep baru seharusnya menjadi peluang kita dalam melakukan optimalisasi peningkatan kualitas perencanaan. Karena sebuah rencana harus dapat dibaca oleh pelaku usaha, sehingga implementasi dari pemanfaatan ruang dalam RDTR harus adaptif dan mudah untuk dilaksanakan,” ujar Asdep Marcia.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini yakni Anggota Ikatan Ahli Perencana Indonesia Jati Pratomo, Kepala Dinas PTSP Kota Tangerang Selatan Maulana Prayoga, Director of Urban Planning & Design at DP Urban Consultant Singapore Djoko Prihanto, serta Dosen Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan – Institut Teknologi Bandung Teti Armiati Argo dan Woerjantari Kartidjo.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Anis Kurniawan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co