GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terus menunjukkan optimisme dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapkan kepada perekonomian Indonesia, dengan tujuan untuk memperkuat ketangguhan perekonomian nasional.
Dengan keyakinan yang kuat, diharapkan semua pihak yang terlibat dapat terus berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Dengan dukungan yang kuat dari seluruh lapisan masyarakat, Indonesia berhasil mempertahankan ketahanan ekonomi nasional di tengah perubahan yang terjadi di dunia global.
Perekonomian Indonesia terus menunjukkan kinerja yang solid, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil sebesar 5% dalam 8 triwulan berturut-turut. Bahkan, pertumbuhan ini lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain.
Tingkat inflasi juga cukup terkendali dan rasio utang Pemerintah masih berada dalam level yang aman. Dalam jangka pendek, Indonesia optimis bahwa perekonomian dapat tumbuh sebesar 5,1% pada tahun 2023 dan 5,2% pada tahun 2024 meskipun menghadapi berbagai risiko negatif.
Dalam Seminar Nasional Outlook Perkonomian Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Jumat (22/12), Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa di tahun 2024 nanti Indonesia tidak punya alasan untuk tidak optimis.
Meski demikian, Presiden Joko Widodo juga mengingatkan agar segala upaya yang dilakukan dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional tetap mengedepankan kehati- hatian.
Mengangkat tema “Optimisme Penguatan Ekonomi Nasional di Tengah Dinamika Global, Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia pada tahun ini ditujukan untuk membahas tren terkini, tantangan, dan peluang yang dihadapi Indonesia dalam memitigasi gejolak ekonomi global ke depan.
Pemahaman yang mendalam mengenai outlook ekonomi diharapkan akan dapat membantu Pemerintah hingga pihak swasta dalam membuat berbagai keputusan strategis. Selain itu, kegiatan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang peran masyarakat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan pentingnya untuk menggerakkan dan memaksimalkan tiga mesin ekonomi agar bisa terus berfungsi secara berkesinambungan ke depannya dalam mencapai target pertumbuhan.
"Kita tidak boleh berpuas diri, kita perlu menggerakkan, memaksimalkan 3 mesin ekonomi untuk terus berfungsi ke depan," ujar Menko Airlangga.
Mesin ekonomi konvensional perlu direvitalisasi dan diperbesar kapasitasnya sehingga mampu mendorong peningkatan produktivitas yang tinggi, memperbesar investasi baru, dan meningkatkan ekspor.
Selanjutnya, mesin ekonomi baru yang nantinya akan berfungsi sebagai akselerator pertumbuhan di masa depan, seperti penerapan aplikasi digital dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam berbagai sektor ekonomi, pengembangan industri semikonduktor, serta pengembangan ekonomi hijau dan energi terbarukan.
Terakhir, dengan menyempurnakan mesin ekonomi Pancasila yaitu mesin ekonomi yang berkeadilan.
"Jadi, tiga hal itu menjadi penting untuk terus didorong ke depan. Dan Indonesia adalah salah satu negara yang berhasil meredam gejolak fluktuasi dari berbagai krisis geopolitik, kemudian climate change, dan menggunakan APBN sebagai shock absorber," pungkas Menko Airlangga.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News