GenPI.co - Presiden Joe Biden mengusulkan kenaikan besar pajak bahan bakar untuk jet pribadi, yang dianggap oleh pemerintahannya sebagai isu keadilan dibandingkan dengan penumpang maskapai penerbangan, yang membayar pajak khusus untuk setiap tiket.
Dilansir AP News, proposal tersebut termasuk dalam permintaan anggaran sebesar USD 109,3 miliar untuk Departemen Transportasi AS, yang dirilis Senin.
Nasib usulan tersebut di Kongres tidak jelas. Banyak dari gagasan anggaran Biden akan kandas di DPR yang dikuasai Partai Republik.
Kelompok bisnis-penerbangan terbesar menentang target kenaikan pajak bahan bakar, dan mengatakan bahwa jet pribadi membantu perusahaan sukses dan menciptakan lapangan kerja.
Gedung Putih mengalokasikan hampir USD 22 miliar untuk Administrasi Penerbangan Federal, termasuk dana mempekerjakan setidaknya 2.000 pengontrol lalu lintas udara baru, dan mengganti fasilitas FAA yang sudah tua, yang menurut Administrator FAA Mike Whitaker rata-rata berusia 40 tahun.
Partai Demokrat dan Republik di Kongres telah mendukung lebih banyak perekrutan FAA untuk pengawas lalu lintas udara dan inspektur keselamatan.
Anggaran tersebut juga akan menyisihkan USD 62 miliar untuk jalan dan jembatan dan USD 3,2 miliar untuk infrastruktur kereta api, inspeksi dan sistem kereta penumpang Amtrak.
Anggaran tersebut secara bertahap akan menaikkan pajak bahan bakar yang digunakan oleh jet pribadi dari sekitar 22 sen per galon saat ini menjadi USD 1,06 per galon dalam lima tahun.
Departemen Perhubungan mengatakan peningkatan tersebut akan membantu menstabilkan pendanaan untuk pengelolaan wilayah udara nasional FAA, yang sebagian besar ditanggung oleh penumpang maskapai penerbangan.
Penumpang maskapai penerbangan membayar pajak cukai sebesar 7,5% untuk tiket dan retribusi terpisah hingga USD 4,50 per penerbangan untuk membantu membayar proyek bandara.
Pemerintah mengatakan bahwa jet pribadi menyumbang 7% dari seluruh penerbangan yang ditangani oleh FAA tetapi kurang dari 1% pajak yang mendanai dana perwalian federal untuk penerbangan dan bandara.
Departemen Perhubungan mengatakan proposal tersebut akan mengumpulkan dana sebesar USD 1,1 miliar selama lima tahun. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News