Enggak Perlu Bawa Uang Tunai, Jajan di Selter Manahan Solo Tinggal Bayar Pakai QRIS

19 Maret 2024 23:50

GenPI.co - Kemudahan bertransaksi nontunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) membantu para pedagang yang notabene usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di selter kuliner Manahan, Solo, Jawa Tengah. Dengan pembayaran QRIS ini, transaksi makin gampang karena pelanggan tidak perlu membawa uang tunai. Selain itu, pedagang terbantu dengan pembayaran nontunai ini karena bisa sekaligus menabung.

Ada sekitar 120 pedagang kuliner yang menempati selter Manahan di Jalan KS Tubun Solo atau tepat di samping Stadion Manahan Solo. Kuliner yang dijajakan di tempat ini cukup beragam, mulai dari gudeg, ayam bakar, tahu kupat, bubur ayam, soto, ayam geprek, hingga jus buah, es kelapa, dan lain-lain.

Inovasi pembayaran nontunai ini hadir seiring dengan proyek pembenahan selter pedagang kaki lima (PKL) Manahan Solo pada tahun 2023 lalu oleh Pemkot Solo yang bekerja sama dengan Bank BRI. Kerja sama ini meliputi branding papan nama, penomoran selter, pembukaan rekening bagi pedagang, hingga pembayaran nontunai dengan QRIS.

BACA JUGA:  Cerita UMKM di Solo Terbantu KUR BRI, Bunga Murah dan Syarat Gampang

Selain itu, saat itu berbarengan dengan Kota Solo menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo pada November 2023. Maka dari itu, kompleks stadion harus bersolek termasuk di area selter kuliner tersebut.

Salah satu pedagang jus buah di selter Manahan, Sri Purwani, mengaku senang dengan adanya pembayaran nontunai (cashless) menggunakan QRIS dari Bank BRI  ini. Sri membeberkan layanan ini hadir di salah satu sentra kuliner di Solo ini setahun belakangan.

BACA JUGA:  Jadi Agen BRILink, BUMDes Tumang Sukses Bantu UMKM Kerajinan Tembaga hingga Jadi Pemenang Desa BRILian

“Sekarang banyak pembeli yang membayar pakai QRIS waktu beli jus di sini. Saya sih malah seneng,” kata penjual yang akrab disapa Mbak Sri ini, saat diwawancara GenPI.co di lapaknya, Sabtu (9/3).

Sri senang apabila para pembeli membayar jus buahnya dengan QRIS. Artinya, dia bisa sekaligus menabung karena tidak perlu menyimpan uang tunai dalam jumlah banyak. Selain itu, pembayaran dengan QRIS ini juga mengatasi uang kembalian bagi pembeli yang terkadang tidak ada. 

BACA JUGA:  Cara Membuat QRIS, Mudah dan Tanpa Biaya Pendaftaran

“Keuntungan kalau pakai QRIS tidak terasa, seperti nabung. Sedikit-sedikit lama lama lumayan (uangnya). Sebulan bisa Rp 2 juta, itu di luar yang bayar tunai sehari hari,” tutur dia.

Dengan adanya QRIS, Sri bisa membagi pemasukannya dari hasil jualan jus menjadi 2, yakni nontunai (QRIS) dan tunai. Uang tunai yang didapatkan dipakai untuk kulakan, sementara uang yang ada di rekening QRIS untuk tabungan. 

Sri kerap meminta tolong anaknya untuk mengecek rekening yang dipakai untuk QRIS secara berkala. Uang yang masuk dalam rekening tersebut dimanfaatkannya sebagai tabungan ataupun dana darurat. 

Pedagang kuliner lain, Ranti, mengatakan hal serupa soal pembayaran nontunai memakai QRIS di lapaknya. Penjual Ayam Geprek dan Soto Lamongan ini senang apabila pembeli membayar secara cashless.

“Akhir-akhir ini banyak yang pakai (QRIS) kalau pas bayar jajan di sini, mbak,” ujar dia, saat diwawancara di lapaknya, Sabtu (9/3).

Ranti menerangkan sejumlah pembeli yang jajan di lapaknya kerap bertanya soal ada atau tidaknya QRIS untuk membayar. Dia biasanya langsung menunjukkan QRIS BRI yang ditempel tepat di etalase di lapak bagian depan.

“Kalau udah bayar pakai QRIS biasanya saya dapat laporan di handphone. Jadi ya otomatis uang sudah masuk rekening. Saya ya seneng karena enggak perlu repot nyiapin uang kembalian kalau bayar pakai uang tunai,” papar dia.

Namun demikian, Ranti perlu lebih cermat mengecek saat pembeli membayar menggunakan QRIS karena terkadang salah nominal yang harus dibayar. 

Tak cuma penjual, pembeli juga merasa diuntungkan dengan adanya QRIS di lapak kuliner selter Manahan ini. Salah satunya adalah mereka tidak perlu khawatir tidak membawa uang tunai untuk jajan.

Salah satu pembeli Endang Setyowati mengaku terbantu dengan adanya pembayaran QRIS ini. Endang menilai urusan bayar jadi lebih mudah dan cepat ketika dia jajan di Manahan.

“Ada QRIS ini bisa jadi pembayaran alternatif kalau kita enggak bawa uang tunai jajan di sini. Cukup bawa handphone, lalu kita bayar pakai e-wallet atau m-banking,” kata warga Laweyan ini, saat ditemui di Manahan, Minggu (10/3).

Hal senada diungkapkan pembeli lain, Noer Atmaja. Perempuan ini kerap tak membawa dompet ketika berolahraga di kompleks Stadion Manahan Solo. Selain olahraga, dia sering jajan di selter kuliner yang terletak tepat di sebelah barat stadion.

“Lebih praktis (QRIS), karena aku kan ke sini buat olahraga, jadi seringkali enggak bawa duit cash. Tetep bawa handphone karena buat dengerin lagu,” terang dia, saat ditemui di Manahan, Minggu (10/3).

Noer yang paling sering membeli es degan sembari berolahraga ini mengaku bertransaksi dengan QRIS mudah dan tidak ada kendala selama ini. Dia berharap ada diskon khusus apabila pembeli membayar dengan QRIS ini.

Sementara itu, Pimpinan Cabang (Pinca) BRI Slamet Riyadi Solo Agung Ari Wibowo menjelaskan merchant BRI yang menggunakan QRIS di Solo didominasi usaha di bidang perdagangan dan jasa. Dalam hal ini, sektor kuliner masuk usaha perdagangan.

Agung membeberkan Bank BRI di Solo dan sekitarnya memiliki 4 kantor cabang (kanca) level metro dengan wilayah masing-masing (hotspot). Di titik hotspot inilah setiap kantor cabang bisa menambah merchant baru, nasabah, dan lain-lain.  

“Kuliner itu hits sejak ada TikTok dan Instagram. Media ini (media sosial) dimanfaatkan pedagang untuk menggenjot omzet mereka,” jelas dia, saat diwawancara di kantornya, Senin (18/3).(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co